Mohon tunggu...
Anton DH Nugrahanto
Anton DH Nugrahanto Mohon Tunggu... Administrasi - "Untung Ada Saya"

Sukarnois

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rudy Badil dan Kenangan Kita pada Warkop

12 Juli 2019   11:24 Diperbarui: 12 Juli 2019   13:30 6487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indro Warkop ketika meluncurkan 'Buku Main Main Jadi Bukan Main' bersama mendiang Rudy Badil medio 2013.|Sumber: Instagram @indrowarkop_asli

Obrolan bertiga ini jadi sebuah improvisasi jempolan. Nanu dan Kasino saling lempar, dua orang ini sebenarnya jenius lawak yang kemudian Rudy Badil kerap berperan sebagai "Bang Cholil" atau "Mister James" yang sok tau tapi bijak. Agresivitas lawakan Nanu dan Kasino berhasil didinginkan oleh gaya Rudy Badil yang kalem. 

Setahun kemudian datanglah Dono, yang menjadi masterpiece dalam dunia lawak kita. Arti penting Dono dalam lawakan Warkop berhasil membawa identitas bukan sebagai sesuatu yang sensitif, namun identitas sebagai lawakan yang menggemaskan. 

Di tengah asyiknya lawakan warung kopi, kemudian muncullah Indro seorang anak SMA yang lagak lagunya lucu banget, ikut maen ke Prambors. Indro pada akhirnya kuliah deket rumahnya di Menteng, Universitas Pancasila. Saat itu Universitas Pancasila bukan yang ada di Lenteng Agung, tapi ada di Jalan Borobudur, Menteng.

Indro bisa dikatakan satu-satunya anak Menteng asli, ia anak petinggi Jenderal Kepolisian. Kehadiran Indro sendiri sedikit banyak melindungi Warkop dari sasaran kemarahan kekuasaan. Disinilah kemudian secara sempurna Warkop mulai terbentuk: Rudy Badil, Kasino, Nanu Mulyono, Dono, dan Indro.

Karakter Karakter Pemain Warkop

Rudy Badil:
Inilah pemain Warkop yang paling tidak dikenal publik kecuali bagi penggemar Warkop generasi lawas. Saya sendiri agak kesulitan mencari referensi berupa rekaman rekaman radio Rudy Badil saat melawak dengan Warkop. 

Ada beberapa referensi tentang Rudy Badil, dimana orangnya lucunya kalem dan belagak sok tahu tapi sering salah. Ia kerap memerankan tokoh bernama Bang Cholil atau Mister James. Rudy Badil kemudian bekerja sebagai wartawan di Kompas, ia tidak melanjutkan kerja dengan Warkop karena demam panggung, suka gemeteran kalau liat orang banyak.

Ia seorang antropolog, jadi mengerti benar karakter budaya dan kelucuannya. Bisa dikatakan Rudy Badil meletakkan landasan melawak dengan basis Folklor dan ini menjadi ciri khas Warkop DKI di masa selanjutnya.

Kasino, biang kelucuan Warkop (Sumber Gambar Brilio)
Kasino, biang kelucuan Warkop (Sumber Gambar Brilio)
Kasino:
Kasino adalah "Pembanyol Terbaik" di negeri ini. Ia selalu jadi sutradara atas plonco di kampus UI, jadi ia tahu bagaimana membuat gagasan-gagasan lucu gaya anak muda di zamannya. Lagak lagunya sebagai orang keren sangat mengena di masyarakat. Sentilan Kasino sebagai "anak belagak gedongan" menjadi satire terbaik di awal tahun 80-an. 

Perannya sebagai Sanwani, yang ngaku rumah di Menteng tapi ternyata anak tukang bengkel mobil kelas rakyat masih diingat masyarakat. Celetukannya seperti "Gila Lu Ndro", "Jangkrik Boss" atau "Nyanyian Kode" diingat sebagai quote abadi sepanjang zaman.

Bagi generasi 80-an, Kasino adalah teman kesepian anak anak muda di tengah malam. Ia kerap membawakan lagu lagu yang kemudian diimprovisasi jadi lucu di radio. Ia sangat cerdas mengubah lirik radio. Di peran peran lawakannya ia kerap menjadi tokoh yang suka "ngakalin" Dono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun