Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mutiara Kerinduan yang Abadi

28 Desember 2020   10:43 Diperbarui: 28 Desember 2020   11:06 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: islampos.com

Setiap amal perbuatan semuanya tidak boleh dikerjakan sepanjang belum tahu apa yang "harus" dan apa yang "tidak boleh" untuk dilakukan agar apapun yang diperbuat dapat membawa pada kebaikan yang abadi dalam hidup ini.

Semua orang tentunya wajib mengetahui apapun yang dapat merusak amal perbuatannya, berupa penyakit-penyakit jiwa atau batiniyah seperti berbangga diri, sombong, berprasangka jelek terhadap orang lain dan perbuatan yang selalu ingin dipuji dan terlihat orang lain. Semua itu semestinya dapat dihindari! maka selamatlah amal itu.

Perbanyaklah mencari ilmu, menjaga hati, menjaga kehormatan diri, bersikap sederhana terhadap kesenangan duniawi semata, cintailah kehidupan yang tulus dan abadi, jangan lupa selalu ingat akan adanya kematian pada setiap jiwa yang hidup di dunia ini. 

Selanjutnya, kenalilah "aib" dan "kekurangan diri" yang membuat diri menjadi kecil di hadapan-Nya, yang membuat amal menjadi hina, yang mendorong berburu kehidupan dunia yang dapat melupakan pada kehidupan akhirat. 

Dan apabila menemukan sosok manusia yang bila dipandang akan mengingatkanmu pada Allah, terpancar kesejukan dari ucap, kata dan perbuatannya yang membawa pada kebaikan dan ridho-Nya, maka orang yang seperti itu termasuk yang harus kita dekati tanpa merasa berat, mesti kita lindungi tanpa adanya rasa takut dan mesti kita jaga agar tetap bisa bersamanya.

Sungguh aku rindu kepadamu... wahai para pembawa petunjuk menuju kebenaran. Berbahagialah orang-orang yang bertemu dengan mereka dan bisa duduk barang sejenak bersama mereka. 

Kapankah dan bagaimanakah aku bisa bertemu mereka, atau telinga ini bisa mendengar kabar tentang mereka.

Berbicara tentang orang-orang tercinta dan pahitnya perpisahan dengan mereka, rasanya laksana penyakit yang menggerogoti seluruh tubuh.

Saat mengingatnya, kutemukan kesejukan yang mengobati kegersangan hati dan kalbuku. 

Jika tidak tersapu angin kering ia akan menghidupkan kenangan-kenangan yang telah mati dari diriku. 

Dalam mengingat mereka kutemukan kesejukan, kenikmatan dan kedamaian yang akan membuat hatiku menjadi tenteram  dan kalbuku menjadi bening. 

Maka selalulah bersama mereka. 

Sebab mereka itu kekayaan yang tak ternilai harganya, ambillah ilmu dari mereka dan berakhlaklah seperti mereka. 

Berbaik sangkalah terhadap mereka walaupun tidak bertemu, sehingga ketiadaannya akan menimbulkan kerinduan yang tulus dan sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun