Mohon tunggu...
Ahmad Dhani
Ahmad Dhani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://livebeta.kaskus.us/profile/4036780 Mari Kasih Ane Cendol gan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Admin Cabul, Kompasioner Cabul, dan Faktor-Faktor Cabul [Bachelor Art Journal]

16 Mei 2012   10:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:13 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13371616961090920328

[caption id="attachment_177448" align="aligncenter" width="589" caption="Polling salah satu user dari forum Indonesia"][/caption]

Pacaran, yup… yang jomblo pasti uda bising banget ama yg namanya pacaran, ckckck. We aint discuss ‘bout Jombloz t’day.. He’r we go!

Uda liat gambar diatas ? Chart diatas menggambarkan bagaimana indahnya pacaran di dunia fana ini, bagaimana murahnya seorang wanita dijaman ini, dan seberapa cabulnya pria jaman ini. And I think some of the Admin is going to pervert one.

Based on the data by Agan (.red) we can conclude that ML (Making Love/Bersetubuh .red) is the most favourite relationship in Indonesia (maybe around the world), apakah ML itu Pacaran ? Apakah Pacaran itu ML ? ketika anda menanyakan itu pada Irshad Najis dan Radix Warix P. jelas mereka bakal berkata “no sex no love, coz Making Love is the Funtain of Love, heaven side of Love”

Jangan main-main dengan Kalaminmu itulah kisah yg dibuat oleh Seseorang dari negeri antah berantah yg ceritanya lebih mirip cerita realita, menceritakan seorang maniak yang coba mempengaruhi masyarakat dengan metode “paragrap terulang”. Hmm…Di salah satu TV swasta pun saya meliat seorang pelawak yg sedang melawak namun tidak lucu kemudian dia mengatakan “Gua ngiri jengkel banget liat orang ML, pake Baju berpasangan He is my P dan She is My V, sedangkan gua ? This is my Soap” penonton pun tertawa mendengar pencabulan otak yang dilakukan oleh pelawak tersebut.

Membuka TV, kemudian sya menemukan berita hangat lagi, dia salah satu TV swasta ada seorang wanita yang mencabuli uang rakyat kemudian didakwa selama 5 tahun, sedangkan di TV sebelah ada orang yang mencabuli Poto korban sukhoi dengan photoshop didakwa 12 tahun + 12 milyar.

Sungguh tidak adil dunia ini, dimana banyak Pria yang berusaha menghindari pencabulan justru tertinggal oleh para pencabul.

Para Makhluk tak cabul juga terpenaruh oleh faktor cabul didunia ini.Internet adalah salah satu faktor yang paling mempengaruhi, ketika internet tidak digunakan untuk berbagi informasi namun berbagi birahi apapun bisa terjadi. Nawala dan Mr. Tifani tidak mampu membendung karena sumber cabul bisa dilangkahi dengan DNS, proxy, atau yg lebih mudah OPERA MINI :D.

Faktor cabul kedua adalah Televisi, yap… ketika di TV semua iklan dan sinetron dipenuhi wnaita-wanita cabul yang tidak jelas menjelaskan produk mereka tpi lebih mengarah pada kecabulannya. Ketika setiap hari meliat hal yg seperti itu maka bagaimana bisa seseorang tidak merasa biasa dengan hal tsb.

Faktor terakhir adalah IMPLEMENTASI CABUL, sebagai makhluk Visual pria sangat susah memalingkan mata dari para wanita yg mengantungi faktor cabul, ketika Visual terjadi di Internet .. kemudian TV… maka didunia nyata faktor cabul akan mendarat di tubuh seorang wanita. Wanita yg memakai tanktop, rokmini, mini dress, atau bahkan topless. Atau bahkan juga para wanita yang kaanya berkerudung tapi menggunakan baju yang mengandung faktor cabul.

Saat ketiga faktor bersatu maka terjadilah CABUL EXECUTABLE BOMB, jika tidak diledakan dengan segera maka tekanan angin yang terjadi semakin besar dan akan bikin pusing.

Saat ini tidak ada yg berhasil menemukan Anti-Cabul selain PERKAWINAN, hmm… semoga para kompasioner bisa mencari obat Anti Cabul, atau jika anda mata duitan dan sok cabul terhadap program bajakan, bikin saya Anti-Cabul Pro Security, atau Anti-Cabul Masive Security.

Done ___

Sumber gambar : Kaskus.us (tidak diijinkan oleh admin menyertakan link lengkap)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun