Mohon tunggu...
Anti Albaqiya
Anti Albaqiya Mohon Tunggu... Freelancer - Netizen (Belum) Budiman

Been a while. My not "so proffesional" writing portofolio.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Memprihatinkan di Hari Perempuan

9 Maret 2020   16:34 Diperbarui: 9 Maret 2020   16:30 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Womensmarchjkt 2020

Jadi hari Minggu kemarin tanggal 8 Maret 2020 seluruh dunia merayakan Hari Perempuan. Yep, namanya Hari Perempuan Internasional ya dirayakan seluruh dunia dong. Sejarah singkat dari perayaan setiap tanggal 8 Maret ini adalah diawali dengan aksi para perempuan di Rusia. Mereka turun ke jalan untuk memprotes kebijakan Tsar Nicholas II, pemimpin Rusia pada saat itu.

Para perempuan di Rusia tersebut berada di garis terdepan memprotes perang dan aksi mereka berhasil membuat Tsar Nicholas II mengundurkan diri dari jabatannya. Oleh karena aksi yang sukses tersebut dan pengaruhnya yang sangat besar, sejak saat itu tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Begitulah ceritanya.

Indonesia juga tidak ketinggalan merayakan Hari Perempuan tentunya. Saya dan teman-teman perempuan lainnya di Jakarta merayakan Hari Perempuan Internasional dengan turun ke jalan. Kami berasal dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis sampai artis. 

Kami semua turun untuk menyuarakan hak-hak perempuan yang masih sulit didapat. Kami juga memprotes kebijakan-kebijakan yang mendiskriminasi kaum perempuan dimana pun berada.

Aksi kemarin masih banyak diwarnai protes terkait pelecehan seksual, keadilan gender dan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) yang tak kunjung disahkan. Terkait pelecehan seksual mulai dari catcalling hingga perkosaan yang mana para perempuan masih selalu disalahkan karena memakai baju yang merangsang nafsu birahi pelaku. 

Kemudian keadilan gender yang sampai saat ini perempuan juga masih dianggap rendah serta para transgender yang sering mendapat perilaku tidak baik dari sekitar. RUU PKS? Ya tentu saja kami akan terus bertanya kapan disahkan mengingat korban terus berjatuhan. Oh My God, kapan kami selesai bertanya tentang ini? Oh ya, perlu diketahui aksi ini juga banyak laki-laki yang ikut serta loh.

Terus, apa yang menyedihkan? Bukannya perayaan harusnya menyenangkan?

Well netizen, rupanya aksi yang menyuarakan tuntutan tentang pelecehan seksual ini terdapat banyak catcalling di dalamnya. Sedih ga sih? Kamu aksi biar ga dicatcalling tapi peserta aksi juga malah melakukan catcalling ke kamu. 

Netizen sumpah ini sedih banget, istilahnya, sudah di depan mata masih disikat juga, ya gak? Kalo ada istilah lain kalian boleh kasih tahu saya.

Terus yang bikin saya lebih sedih lagi adalah, pulang dari aksi mati-matian kemarin setelah menuntut berbagai hak perempuan terutama tentang pelecehan, saya melihat video yang "sumpah nyeblin banget edannnnn " di twitter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun