Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pengalaman Hari Pertama Menjalani Wajib Karantina saat Tiba di Hong Kong

13 September 2020   18:14 Diperbarui: 14 September 2020   10:51 4131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari dalam pesawat| Dokumentasi pribadi

Tanpa appointment juga tidak perlu ada surat pengantar dokter, asal membawa paspor masing-masing dengan biaya $125 per tes. Separuh harga dari laboratorium serupa di Beverly Hills yang Cathay menganjurkannya.

Entah mengapa, masih ada perasaan tidak mantap sewaktu menuju ke LAX. Khawatir masih dipermasalahkan sewaktu check in nanti. Apa katanya sajalah, harus dibereskan untuk berangkat malam ini.

Betul, sekarang yang dipermasalahkan adalah booking hotel wajib karantina 14 hari di Hong Kong. Booking semula adalah dari tanggal ketibaan 10 September sampai 24 September, karena telah ditunda sehari, sekarang harus mempunyai booking baru dari ketibaan 11 September sampai 25 September. Memusingkan.

Hanya menambah semalam lagi sampai tanggal 25 September, bisa segera dibereskan, sekarang pun juga, di depan check in. Meminta Cathay menelepon reservation Hotel Ramada Hong Kong Grand, per telpon bereslah penambahan semalam tersebut, dan dikirimkan per email konfirmasi baru, sekali pun mencantumkan nama-nama lengkap kita berdua share satu kamar. Detail yang diburu-buru.

Alhamdulillah, setelah selama 2 jam berdiri dalam proses check in yang sangat menyulitkan, boarding pass akhirnya keluar dengan kepastian malam ini bisa berangkat ke Hong Kong.

Foto pribadi
Foto pribadi
Sebab hanya 51 penumpang, salah satu pramugara menjadi sangat ramah dengan istri yang kelahiran Hong Kong. Dalam banyak keluangannya, sewaktu-waktu pramugara itu datang bercerita panjang lebar, memberitakan keadaan terkini di Hong Kong. Walaupun banyak pramugari Cathay termasuk dalam golongan ribet anti pemerintahan, ternyata pramugara muda ini lulusan hukum dan tidak ikut-ikut merusak keamanan Hong Kong.

Sebelum landing, dia memberikan kami sekantong plastik kue-kue camilan dan beberapa botol air minum, katanya bisa kita pakai sewaktu diproses pemeriksaan Covid-19, yang bakal memakan waktu yang sangat panjang, tanpa ada persediaan makan dan minum.

Sekarang, kapal terbang sudah mendarat, tidak terkira pada hari ini bakal ada proses screening Covid-19 yang menyengsarakan, yang sedang menunggu kita di Bandara Hong Kong.

Dengan gesit 51 penumpang sekejap saja sudah meninggalkan pesawat, langsung digiring menuju kereta penggakut otomatis ke Terminal 3, gedung terminal yang sebesar lapangan sepak bola ini, dulunya buat penerbangan kapal terbang kecil, yang sekarang diubah menjadi bangsal penyaringan Covid-19. Disitu sudah ada ratusan pendatang yang berbaris sebelum kedatangan kita.

Foto pribadi
Foto pribadi
Sepandang mata, banyak sekali TKW asal Indonesia dan hanya segelintir bule di antara kita, sedangkan kedatangan India dan Timur Tengah dipisahkan dari kita.

Kita berbaris panjang, berliku-liku, dan merambat stop-jalan, lebih payah daripada di Disneyland. Tidak pedulikan banyak lanjut usia maupun kanak-kanak dan wanita hamil, tidak disediakan kursi untuk beristirahat. Dilarang makan atau minum. Kejam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun