Mohon tunggu...
Anthonia Audisheren
Anthonia Audisheren Mohon Tunggu... Freelancer - Voila

Lumnous bimbimbab 💥

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengingat Kasus Nayoung 2008 pada Film "Hope"

6 Mei 2021   00:51 Diperbarui: 6 Mei 2021   00:56 29924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster film Hope (mytechnostory.com)

"Kalau jam tangan ini mengirimkan sebuah peringatan kepada anak saya, dia akan ketakutan," katanya, sambil menambahkan dia takut perangkat ini kemungkinan akan membantu orang untuk mengidentifikasi identitas anaknya sebagai korban serangan.

Mengapa tindakan kekerasan seksual tidak pernah terselesaikan ?

Dalam film ini ada beberapa adegan yang kerap kali terjadi dan menimpa korban kekerasan seksual. Seperti media dan pandangan sosial yang sering menempatkan korban seperti seorang pelaku. Hal ini terjadi di awal film menit ke 22, saat Ibu dari Im So Won  mengatakan keresahannya apabila kejadian yang menimpa Im So Won diketahui banyak orang. Lalu adapula adegan menit ke 44 saat Im So Won dikejar-kejar para wartawan yang ingin mewancarainya. Diburu wartawan hingga membuatnya harus pindah ruang rawat inap dan membuatnya ketakutan. Hingga So Won bertanya pada sang ayah, “Apakah aku berbuat salah?”. Dalam kasus kekerasan seksual, korban kerap kali menjadi pihak yang juga turut disalahkan.

Pada kenyataannya diskriminasi terhadap korban kekerasan seksual memang sering terjadi, beberapa adegan diatas hanyalah segilintir contoh dari kejamnya masyarakat dan media dalam memposisikan korban kekerasan seksual. Korban yang mestinya mendapat perlindungan justru turut menjadi pihak yang disalahkan. Ada saja celah yang dijadikan alasan bagi masyarakat dalam mengatakan bahwa kekerasan seksual itu terjadi karena korban turut bersalah. Masyarakat banyak mendikte bahwa korban seharusnya tak melakukan hal-hal yang bisa menjadikannya korban kekerasan seksual. Padahal kekerasan seksual bisa disebabkan oleh apa saja dan penyebabnya. Menyalahkan korban hanya menunjukkan betapa korban kekerasan seksual tak punya perlindungan dan ruang aman untuk dirinya.

Kesimpulan dari artikel ini adalah

Pada akhirnya keluarga korban membutuhkan "perhatian yang terus menerus" karena trauma yang tak berkesudahan ini

Kurangnya perlindungan hukum dan dukungan sosial juga membuat korban memilih bungkam, tak sedikit korban menyimpan rapat-rapat Kekerasan Seksual yang menimpanya. Tak terbayangkan, betapa lelahnya korban kekerasan seksual di negeri ini yang harus berhadapan dengan pelaku, sekaligus hukum Negara yang belum berpihak pada korban.

Saran untuk pembaca : mari kita membuka mindset kita untuk memposisikan korban bukan hal yang salah karena mereka butuh dukungan bukan cacian.

Terimakasih readers sudah meluangkan membaca artikel saya. Jika ada salah kata mohon dimaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun