Samar-samar ku dengarkan
suara-suara bersenandung
mengidungkan mazmur.Â
Mazmur itu lama-lama melantur
lari ke sana
lari ke sini
tak jelas apa maksudnya.
" Tuhan, aku mengucap syukur kepada kasur,Â
mengucap rindu pada secarik tisu.Â
Aku menelan sebutir cacat, dan cacat itu nikmat."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!