Tengoklah foto foto yang sedang viral saat ini, saat SYL mengenakan pakaian sipil gubernur, ia atraksi motor di tengah sawah. Motor yang ia gunakan, adalah kendaraan  bagi petani di kampung untuk mengangkut gabah petani ke rumahnya.  Begitulah gambaran, kedekatan antara SYL dan petani, tak ada sekat. Sesekali pula, SYL yang kerapkali meminta foto bersama petani. "Begitu dekat".
Sebelum melepas jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, medio Januari 2018. SYL mencanangkan jika Sulawesi Selatan mampu menyanggah kebutuhan pangan nasional. Pada saat panen raya di sentra pangan Sulsel, Sidrap, Wajo, Soppeng dan Luwu SYL dengan gagahnya meyakinkan rakyat Indonesia bahwa Sulsel mampu menyediakan 120 Â ribu ton untuk nasional, di mana pada saya itu, stok yang ada di Dolog Sulsel masih terkumpul sekisar 1, 5 juta ton. Â Lalu "kekhawatiran apa lagi bagi rakyat Indonesia jika cerita soal pangan?"
Berlatar belakang Sarjaan Hukum tentulah kita bertanya, mengapa SYL itu sangat paham tentang pertanian? Sedikit perjalanan kariernya, SYL adalah seorang birokrat  dan memiliki pengalaman cukup banyak bersentuhan dengan petani,  dari Lurah, camat, kabag, humas, bupati, wakil gubernur hingga gubernur mengantar dirinya begitu dekat pada petani. Ia mudah bergaul dengan siapa saja, tetapi pada petani nampaknya ia memiliki kedekatan khusus. Â
10 tahun bupati Gowa, 10 tahun gubernur, lima tahun wakil gubernur, pernah camat dan lurah merupakan posisi yang mengantar dirinya mendalami kehidupan para petani. Â Tak nampak rasa jijik pada rautnya jika sedang berada di tengah sawah yang berlumpur. Ia malah larut pada proses pertemanan ini bersama petani. Itulah sebabnya, Â mengapa SYL sangat risau dan sedih jika isu soal pangan dan petani mendera pertanian di Indonesia. Setiap panen raya, ia selalu mengajak tokoh nasional ke sawah - bersamanya memanen padi yang telah menguning.
Dan kini, SYL adalah Menteri Pertanian, ia dilantik 21 Oktober 2019. Selamat bertugas komandan.