Mohon tunggu...
Andi Fitriyanto
Andi Fitriyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Humanisme di Atas Segala Isme

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Antitesis oleh Andi Fitriyanto

29 Desember 2023   10:57 Diperbarui: 29 Desember 2023   12:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Antitesis - Andi Fitriyanto

"Ketika pustaka tak mendapat tempat, literasi tak menjadi minat, buku-buku diberangus, ide-ide tak lagi dituangkan, gagasan-gagasan tak lagi diwujudkan, rasionalitas kerap dipersangkalkan, ilusi dan takhayul disakralkan, sikap perlawanan diharamkan, anarki diartikan kekacauan dan pemberontak pola pikir dilabel anarkis, kematian intelektualitas sedang mengintai di balik pintu."

Menyongsong Arunika

Selamat datang di Edenia, sebuah alam fana yang meliputi alam semesta, dimana mereka yang dituding buta dan tuli menyongsong cahaya. Bias-biasnya menebar hangat melebur beku malam yang tersisa, memecah harapan-harapan kosong yang dijanjikan oleh gulita yang melabirin. Arunika telah tiba di sini, di negeri seribu entitas adikodrati, dimana yang menghamba pada keluhuran menggelora, berapi-api. Ucapkan salam padanya dengan ucapan setengah berbisik, hingga hanya telingamu saja yang sanggup meresonansi.

Maka terciptalah sebuah makhluk dari keegoisan, kesinisan dan kemurkaan. Makhluk berjasad kasar yang akan mendiami sebuah tempat di ketinggian bernama Edenia, sebuah negeri hijau kecoklatan dimana sungai-sungai jernih dan pohon-pohon rindang menghiasi lanskapnya. Makhluk biokimia itu bernama Dekaden.

Ia tercipta dari sebuah gumpalan molekuler yang memecah, membelah dan menyosok dengan keterukuran yang sangat terstruktur. Sebuah penciptaan dari tatanan formula dimensi mikroskopis. Pengemban kelestarian dan kelangsungan hidup bagi zat ultramikroskopiks. Seonggok mesin biokimia sakral yang tak luput dari kadaluwarsa.

Jadilah kalian para saksi atas kemasyhurannya. Saksi buta, pekak dan dungu. Bersimpuhlah atasnya, tersungkur dalam sujud-sujud hampa. Berikan janji setiamu pada yang sakral dan berwujud. Karena telah tiba saatnya untuk membentangkan sandiwara termegah bagi alam fana semesta.

Dari segumpal ketamakan yang bercampur kesinisan terciptalah ia, lalu dihembuskanlah kepadanya atma, dan kelak akan datang hari penghakiman padanya atas segala yang telah ia perbuat. Kini ia bertumbuh, hingga kelak akan mempelajari kata-kata. Memberi sebutan kepada yang terlihat dan teraba, agar misteri-misteri itu bernama.

Sang entitas adikodrati telah menganugerahkannya dengan keagungan, maka puja-pujilah ia sebagai entitas tertinggi yang meninggikan sosok Dekaden sang mandataris adikodrati, perjalanannya kini bermula.

Setiap yang ada pasti bermula, tak ada ruang diranah logika yang berlaku sebaliknya. Maka aminilah keturunan pertama alam fana semesta ini dengan sukacita. Sesosok bayi alam semesta pionir awal mula. Ia yang tercipta dari ketiadaan akan menjadi sumber keberadaan diri kalian wahai para pengacau, perusak semesta.

Buku softcopy bebas unduh, klik di sini. Buku hardcopy silahkan klik di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun