Mohon tunggu...
Khairul
Khairul Mohon Tunggu... Freelancer - Reading, Literation, and Creation

Jika saint tidak dapat membuat kita abadi, maka menulis lah jika ingin abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Old Man

21 Agustus 2023   05:02 Diperbarui: 21 Agustus 2023   06:32 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fizzo.org/

Old Man sangat serius dalam ajarannya dan Chen Ru terlihat mengingat dengan baik.

"Kakek, haruskah engkau pergi dalam tujuh tahun ke depan?"

Chen Ru tampak murung, mengingat dia hanya memiliki kakeknya selama ini. Ayahnya mati dalam perang dan ibunya juga mati dalam upaya membalas dendam.

Satu tahun yang lalu, kerjaan Feng dan kerajaan Chen berperang habis-habisan. Setelah dua bulan berlalu, kerajaan Chen akhirnya kalah telak. Semua yang dimiliki kerajaan Chen dijarah oleh kerajaan Feng.

Para perempuan dijadikan budak seks, para lelaki dijadikan sebagai budak penambang, sementara Chen Ru pada saat-saat terakhir di hanyutkan ke sungai Shui oleh ibunya.

Old Man menemukan Chen Ru yang masih bayi pada saat itu didalam perahu yang hanyut melewati sungai Shui. Old Man membesarkannya hingga saat ini.

Dalam perahu kecil dimana Chen Ru dihanyutkan oleh sang ibu, terdapat sebuah kotak. Dalam kotak tersebut ada beberapa catatan yang berisi semua cerita dan sejarah yang sudah disiapkan oleh ibunya.

Dalam catatan tersebut, ibunya menjelaskan bahwa ia akan menyamar menjadi selir kerajaan Feng kemudian meracuni raja untuk membalas dendam atas kematian ayah Chen Ru.

Saat ini, Chen Ru membaca catatan lain. Catatan ini sepertinya baru di tulis, namun dia tidak mengetahui bahwa ini ditulis sendiri oleh Old Man.

Catatan yang baru dituliskan oleh Old Man ini menjelaskan tentang kematian ibunya.

Disebutkan bahwa ibu Chen Ru mati sebelum mencapai tujuannya, karena penyamaran sang ibu tertangkap basah oleh pelayan setia kerajaan Feng, hingga akhirnya ia dieksekusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun