Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Anak-anak adalah Cerminan Diri Kita Masing-masing

17 Oktober 2021   06:03 Diperbarui: 17 Oktober 2021   06:13 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (dokumen pribadi)

Bagi sebagian dari mereka, hal itu pantas-pantas saja dilakukan untuk mendisiplinkan anak-anak dari perbuatan yang tidak baik. Itu merupakan didikan 'tegas' versi dari sebagian warganet.

Pada kasus lainnya, murid yang memperlakukan kasar gurunya juga dikecam dengan keras oleh sebagian warganet, namun guru yang mendidik anak muridnya dengan pukulan dianggap sebagai hal yang wajar. Padahal sama-sama melakukan kekerasan.

Setiap orang pun tahu, insan di dunia ini tak ada yang lahir sudah disertai dosa, bak kertas putih tanpa alat tulis, semuanya belum ternoda oleh apapun.

Lalu wahai para manusia yang berstatus orang tua, siapa yang mau kalian salahkan atas kejelekan seorang anak di mata kalian?

Konon penelitian mengatakan bahwa di dalam diri seorang anak itu, ia hanya membawa pengaruh gen sebesar 20% di dalam hidupnya, sementara 80%-nya lagi adalah pengaruh lingkungan.

Salahkanlah gen, maka gen siapakah yang mereka bawa? Bukankah itu berarti kedua orang tuanya telah menurunkan gen yang buruk, atau generasi sebelum mereka telah memberikan gen keturunan yang buruk?

Salahkanlah lingkungan, maka lingkungan siapakah yang hendak dijadikan kambing hitam? Apakah lingkungan tempat ia dibesarkan ataukah lingkungan sekolahnya?

Siapa yang mendidiknya di rumah? Pastilah orang tua.

Siapa yang mendidik mereka di sekolah? Tentu gurulah yang paling berperan di sini.

Lalu dimanakah salahnya seorang anak sampai ia harus menerima siksaan fisik dan batin oleh orang-orang yang justru telah menciptakan karakter mereka sedemikian patennya, baik maupun buruk?

Apakah dengan siksaan fisik pada anak-anak, maka mereka akan patuh pada kedua orang tuanya? Atau pada gurunya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun