Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Anak-anak adalah Cerminan Diri Kita Masing-masing

17 Oktober 2021   06:03 Diperbarui: 17 Oktober 2021   06:13 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (dokumen pribadi)

Lain halnya dengan mereka yang menjadi pelaku, bisa saja mereka merasa bahwa setiap orang boleh diperlakukan dengan tidak baik, sehingga tindakan bully pun dilakukannya kepada orang-orang yang terlihat lebih lemah dari mereka.

Pola didikan 'rotan' yang dianggap terbaik itu pun malah menjadi bumerang bagi para orang tua dan anak-anak mereka.

Sebagai orang tua dan manusia biasa, memiliki amarah itu wajar, sekali waktu kelepasan untuk membentak dan memarahi anak-anak mereka pun wajar, tetapi dengan adanya kesadaran diri akan ilmu yang menyatakan bahwa kebutuhan anak adalah mendapatkan tindakan konsisten, bukan kemarahan membabi-buta yang menyebabkan anak-anak pada akhirnya tersakiti, maka tentu terciptalah pengendalian diri.

Anak-anak dititipkan oleh Tuhan dalam hidup kita bukan untuk disakiti. Jangan menyalahgunakan kepercayaan Tuhan karena masih banyak pasangan di luar sana yang mungkin lebih siap menjadi orang tua lahir maupun batin, namun tidak dikaruniai keturunan. Sedangkan mereka yang sudah dianugerahi, malah menyia-nyiakannya.

Orang tua mengajarkan anak-anak mereka untuk mensyukuri nikmat Tuhan, tetapi mengapa tidak mampu memberi contoh nyata dengan cara bersyukur telah dikaruniai anak-anak dalam kehidupan mereka? Dimana itu berarti mereka memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya, bukan mendidik secara asal-asalan dengan memberi contoh nyata keburukan-keburukan melalui perlakuan mereka sendiri.

Jadi jika ingin menjadikan anak lebih patuh dan memiliki masa depan yang cerah, maka didiklah mereka dengan cara yang baik. Karena baik atau buruknya seorang anak, adalah cerminan dari orang tuanya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun