- Custumer Segment
Pada segmentasi konsumen usaha Kopi Brum Brum yang menjadi target pada usaha ini adalah semua kalangan dari mahasiswa, pelajar, pekerja (ojek online, pedagang, karyawan toko), Penikmat kopi lokal, serta wisatawan lokal maupun luar kota. - Value  Propositions
Value Propositions yang ditawarkan oleh Kopi Brum Brum ini adalah Kopi segar yang diracik langsung dari gerobak dengan harga yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas rasa dan pelayanan. Konsep gerobak  yang estetik  menjadikan salah satu nilai yang membuat gerobak ini berbeda dari yang lain dan cocok untuk dijadikan konten media sosial oleh pelanggann. Usaha ini juga menawarkan berbagai varian minuman kekinian seperti  kopi gula aren, matcha latte, dan minuman coklat. Selain itu, layanan yang cepat dan ramah dari barista menjadikan pengalaman pelanggan menjadi lebih menyenangkan, terutama bagi pelanggan yang sedang terburu-buru. - Channels
Produk kopi dijual melalui gerobak keliling yang ditempatkan di lokasi strategis seperti kawasan Aur, RS Achmad Muchtar, dan Jembatan Besi. Informasi mengenai keberadaan gerobak disampaikan setiap hari melalui media sosial seperti Instagram dan status WhatsApp. Pelanggan juga dapat melakukan pemesanan langsung melalui WhatsApp, memberikan kemudahan komunikasi dua arah. Selain itu, usaha ini juga menjalin kerja sama dengan berbagai event lokal seperti bazar dan acara komunitas, serta mempertimbangkan potensi bergabung dengan platform pesan antar lokal seperti Jam Gadang Kurir untuk memperluas jangkauan distribusi. - Customer Relationship
Hubungan dengan pelanggan dijaga melalui pelayanan yang hangat dan cepat langsung dari barista, sehingga menciptakan interaksi yang santai dan akrab. Keberadaan gerobak yang konsisten di lokasi dan waktu yang sama setiap harinya membantu membentuk kebiasaan pelanggan. Pelanggan juga didorong untuk memberikan komentar atau membagikan ulang konten dari usaha ini di media sosial. Di sisi lain, tim juga responsif dalam menanggapi pesan langsung (DM) atau komentar pelanggan, sehingga menciptakan rasa dekat dan terhubung dengan komunitas pelanggan. - Revenue Streams
Pendapatan utama diperoleh dari hasil penjualan kopi dan minuman non-kopi secara langsung kepada pelanggan. Selain itu, terdapat peluang tambahan melalui kerja sama dengan sponsor lokal, seperti produsen kopi lokal atau komunitas tertentu yang ingin berkolaborasi dalam bentuk branding, acara, atau promosi bersama. - Key Activities
Setiap hari, tim dari usaha ini menyiapkan dan menjual kopi langsung dari gerobak yang ditempatkan di lokasi strategis. Mereka juga menjaga kebersihan serta memastikan kenyamanan di area sekitar tempat ngopi agar pelanggan merasa betah. Selain itu, mereka rutin memproduksi konten untuk media sosial sebagai strategi promosi dan menjaga interaksi dengan pelanggan. Operasional logistik gerobak dan pengelolaan bahan baku menjadi kegiatan penting lainnya, termasuk juga pencatatan kas dan stok yang dilakukan secara berkala untuk memastikan kelancaran bisnis. - Key Resources
Sumber daya utama Kopi Brum Brum ini adalah gerobak kopi yang dirancang secara estetis dan dilengkapi dengan perlengkapannya seperti mesin kopi, termos, serta alat penyeduh. Selain itu, bahan baku seperti biji kopi, susu, gula, dan lainnya menjadi komponen penting dalam operasional harian. Tenaga kerja berupa barista atau operator gerobak juga memegang peran vital dalam pelayanan dan pembuatan minuman. Usaha ini juga memanfaatkan akun media sosial untuk membangun kehadiran digital dan menyebarkan konten kreatif. Terakhir, mereka memiliki izin resmi dari pemerintah atau kecamatan setempat untuk berjualan secara keliling. - Key Partnership
Usaha kopi keliling ini menjalin kerja sama dengan investor dari berbagai cabang yang memberikan dukungan finansial untuk pengembangan bisnis. Selain itu, mereka juga menggandeng influencer lokal di daerah Bukittinggi yang membantu memperkenalkan dan mempromosikan produk kopi melalui media sosial. Untuk menambah variasi produk, usaha ini juga bekerja sama dengan pelaku UMKM makanan ringan sebagai mitra kolaborasi yang dapat menjual produk mereka bersamaan dengan kopi di gerobak. - Cost Structure
Biaya utama yang dikeluarkan oleh Kopi Brum Brum ini mencakup pembelian bahan baku kopi dan minuman. Selain itu, biaya operasional gerobak seperti bensin, perawatan, dan logistik menjadi pengeluaran rutin. Jika ada karyawan tambahan, maka gaji atau upah juga masuk dalam struktur biaya. Untuk keperluan pemasaran, usaha ini mengalokasikan dana untuk iklan di Instagram serta desain konten visual. Terakhir, jika berpartisipasi dalam event atau berjualan di area khusus seperti Car Free Day, maka diperlukan biaya untuk mengurus izin atau menyewa titik lokasi tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan Business Model Canvas (BMC), dapat disimpulkan bahwa Kopi Brum Brum merupakan inovasi usaha kopi keliling yang berhasil memanfaatkan konsep mobile dan estetika gerobak sebagai daya tarik utama. Usaha ini memiliki segmen pasar yang luas, mulai dari mahasiswa, pekerja, hingga wisatawan, dan mampu menawarkan nilai lebih berupa produk berkualitas dengan harga terjangkau serta pelayanan cepat dan ramah.
Melalui strategi pemasaran yang mengandalkan media sosial dan keterlibatan dalam event lokal, Kopi Brum Brum mampu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan memperluas jangkauan distribusi. Kegiatan operasional yang terstruktur, sumber daya yang efisien, serta kemitraan strategis dengan investor, influencer, dan UMKM makanan ringan turut mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan usaha ini.
Dengan demikian, penggunaan BMC terbukti efektif dalam mengidentifikasi kekuatan, peluang, serta potensi pengembangan usaha. Evaluasi dan penyesuaian pada masing-masing blok BMC memungkinkan Kopi Brum Brum untuk merancang strategi yang adaptif, relevan, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.
                                                             Â
                                                                DAFTAR PUSTAKA
Dhewanto dkk. 2015. Manajemen Inovasi Untuk Usaha Kecil dan Mikro. Alfabeta. Bandung.
Osterwalder, Alexander & Pigneur, Yves. 2013. Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and    Challengers. Hoboken: Wiley.
Xing, K., & Ness, D. (2016). Transition to Product-service Systems: Principles and Business Model. Procedia CIRP, 47, 525--530. Â Â https://doi.org/10.1016/j.procir.2016.03.236
Osterwalder, Alexander & Pigneur, Yves. 2013. Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers. Hoboken: Wiley.