Mohon tunggu...
annisa nur afifah
annisa nur afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa, yang berusaha ada dimana saja

contact me : IG : @annisa.naff e-mail : annisanurafifah36@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Embun Senja Bab II

20 September 2022   11:00 Diperbarui: 20 September 2022   13:59 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah diskusi selesai, aku akhirnya memberanikan diri menanyakan sebuah pertanyaan kepada mba Embun. Pertanyaan yang sebenarnya sudah ingin ku tanyakan dipertemuan kami sebelumnya.

“Mba, aku boleh nanya sesuatu?” Kataku memulai, dengan nada agak ragu-ragu.

“Tanya apa? Kok ragu begitu? Tanya aja, aku akan jawab jika memang aku tahu jawabanya.” Katanya ceria sambil memotong sosis bakar yang baru dipesannya dikasir Indomaret.

“Emmm, Mba Embun hari ini sudah banyak bantu aku tentang persiapan lamaran. Aku penasaran, apa Mba Embun juga sudah punya calon ? Karena sebelumnya kita saling tahu bahwa kita sama-sama belum menikah. Tapi, aku lihat, mba Embun selalu memakai cincin di jari manis kiri?” Jujur, aku gugup saat mengakhiri pertanyaan ini.

Dan benar, aku semakin gugup saat mba Embun menghentikan suapan sosisnya, dan kemudian menatapku beberapa saat. Aku bisa merasakan keheningan diantara kami. Tercipta jeda disana. Lebih tepatnya, aku yang menciptakan jeda disana.

Beberapa saat kemudian mba Embun tersenyum tipis, sambil menatapku, dengan tatapan teduhnya. Kedua tangannya menggenggam cangkir kopi.

“Calon ya?” Seolah dia berbicara dengan dirinya sendiri. “Memang ada sesorang yang datang secara baik-baik meminta kepada orang tua ku, dan aku pun menerimanya dengan suka cita.”

“Wah, beruntung sekali pasti laki-laki itu mba.” Respon ku bersemangat, saat ekspresi mba Embun sudah mulai biasa kembali.

“Benar, Beliau memang beruntung.” Kali ini aku melihat mata mba Embun mulai berkaca-kaca dibalik lensa kaca matanya.

“Mba? Are you okay ? Aku mulai disergap kebingungan.

Mba Embun hanya mengagguk dan tersenyum menatap cincin yang melingkar di jari manisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun