Mohon tunggu...
annisa fitri novianti
annisa fitri novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa S1 Teknik Mekatronika

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melawan dalam Diam: Tafsir Kritis dari Sumbu Yogya

21 Juni 2025   06:56 Diperbarui: 21 Juni 2025   06:56 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Yogyakarta dengan latar Gunung Merapi, simbol sumbu filosofis kota

Penutup: Kembali ke Akar Yogyakarta

Yogyakarta, kota seribu keistimewaan ini memang tak selalu lantang. Tapi dibalik diamnya kota ini menyimpan banyak suara terpendam didalamnya. Lewat seni, diskusi, atau sekadar mural yang berani, warga kota menunjukkan cintanya. Karena bagi mereka, cinta bukan diam-diam menerima segala kebijakan yang datang dari luar keasliannya, tapi berani menyuarakan ketimpangan atau kejanggalannya.

 Melihat berbagai realitas tersebut, sebagaimana tercermin dalam pemberitaan-pemberitaan yang ada seperti, Kompas dan Tirto, kita sadar bahwa Yogyakarta bukan kota yang diam, ia berbicara dengan caranya sendiri. Dalam diam itulah,  perlawanan mereka lahir, hidup, dan mengakar dengan kuat.

Sumbu Yogya masih ada. Tapi mari pastikan ia tidak hanya jadi garis lurus dalam cerita, melainkan poros hidup yang berpihak pada semua. Itulah cara kita menjaga Yogya tetap jadi kota yang istimewa bukan hanya bermakna pada nama, tapi juga dalam jiwa.

 

Penulis: Annisa Fitri Novianti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun