"Bu, kenapa aku nggak bisa kayak teman-teman?" tanya Rizal, siswa tunagrahita di kelasnya, dengan mata berkaca-kaca.
Kisah ini menggambarkan realita yang dihadapi banyak ABK di madrasah inklusi.
Sebagai guru BK MI, perlu kita mengetahui strategi praktis menciptakan layanan BK yang benar-benar inklusif. Berikut beberapa strateginya:
1. Inovasi Layanan BK Inklusif
Modifikasi Alat Bimbingan:
- Puzzle hijaiyah tekstur untuk tunanetra
- Kartu emosi bergambar besar untuk autis
- Mushaf Braille sederhana
2. Program "Sahabat Istimewa":
- Siswa regular dilatih menjadi pendamping ABK
- Aktivitas bersama seperti menyusun puzzle, bernyanyi islami
- Reward system untuk memotivasi anak
3. Terapi Seni Kreatif:
- Mewarnai kaligrafi untuk terapi motorik halus
- Bermain alat musik rebana untuk terapi wicara
- Bermain peran kisah nabi untuk melatih interaksi sosial
4. Kolaborasi dengan Berbagai Pihak:
- Kerjasama dengan psikolog anak
- Pelatihan guru BK tentang dasar-dasar ABK
- Parenting class untuk orang tua ABK
- Membangun jejaring dengan MI inklusi lainnya
Setiap anak adalah anugerah Allah yang unik dan istimewa. Dengan layanan BK inklusif yang tepat, kita bisa membantu mereka menemukan potensi terbaiknya.
Pernah punya pengalaman dengan ABK? Yuk berbagi di komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI