Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selamatkan Pelanggan PLN 450va! (Cara Mudah Membedakan Pelanggan Kaya-Miskin)

6 November 2015   10:26 Diperbarui: 8 November 2015   16:07 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Subsidi PLN Dicabut, sumber gambar : berita77.ga"][/caption]

Kebijakan PLN yang ingin mencabut subsidi listrik sebagian pelanggan 450-900va menuai penolakan dimana-mana. Meski dikatakan sebagian, tetapi jumlahnya 23 juta pelanggan!

Meski tidak langsung jatuh miskin dan meninggal karena listrik dicabut, tetapi jelas ini kebijakan yang membebani rakyat miskin dan ngawur. Kenapa ngawur?

1. Mana buktinya kalau 450va itu orang kaya?

PLN terus menerus hanya memberi contoh rumah kos. Pak PLN, rumah kos yang pakai listrik 450va per kamar itu artinya yang bayar yang ngekos (bukan pemilik kos), dan listrik 450va itu hanya bisa untuk kipas angin, tv dan lampu, itukah yang Anda maksud orang kaya?

Mereka adalah keluarga miskin yang tidak bisa beli rumah dan mahasiswa/pekerja pas-pasan! Sudah tidak punya rumah, ngekos, masih tertimpa tangga dimasukkan golongan orang kaya.

Contoh lain lagi katanya ada rumah mewah yang pakai listrik 450va untuk garasi dll? Lho ini yang salah siapa? Yang pasang meteran listrik di lokasi, siapa hayo? Salah sendiri jangan dilempar ke orang miskin donk.. begitu pula untuk kasus 1 lokasi menggunakan banyak meteran.

2. 450va itu dapat apa sih?

Mari kita hitung sederhana saja, apa sih yang bisa nyala dengan listrik 450va untuk rumah tangga (bukan kos)?

- AC jelas tidak bisa, adakah orang kaya yang mau hidup tanpa ac? ada pak, di kutub utara, hahaha

- komputer juga jelas tidak bisa, ternyata orang kaya zaman sekarang itu back to nature, pake buku tulis, hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun