Mohon tunggu...
Anjeli Pramudita Efendi
Anjeli Pramudita Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi|23107030021

Mahasiswa ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tradisi Masyarakat Minangkabau dalam Menyambut Idul Fitri

18 April 2024   21:24 Diperbarui: 18 April 2024   21:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi 

Setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, umat islam akan merayakan kemenangan dengan suka cita dalam hari raya. Lebaran atau hari raya idul fitri merupakan salah satu momentum yang sangat di nanti nantikan setiap tahunnya oleh umat muslim di berbagai negara. 

Salah satunya adalah indonesia. Indonesia memiliki berbagai tradisi di berbagai daerah untuk menyambut hari raya idul fitri atau lebaran. Sama hal nya seperti bulan ramadhan yang disambut dengan meriah dan penuh suka cita maka idul fitri atau lebaran pun disambut dengan kebahagiaan. Bahkan setiap daerah di indonesia memiliki tradisi mereka masing masing dalam menyambut hari raya idul fitri.

Kalau kita membahas tradisi hari raya idul fitri atau lebaran mungkin banyak dari kita yang menjawab pulang ke kampung halaman atau mudik atau sungkeman memohon maaf dan restu agar mendapat kebahagiaan lahir dan batin. Keduanya memang benar karna biasanya di hari raya idul fitri lah sanak saudara yang jauh dapat berkumpul bersama. Dalam momentum inilah kita saling meminta maaf dan menjalin silaturahmi dengan saudara yang dekat maupun yang jauh atau jarang bertemu.

Namun tidak hanya itu loh, nyatanya setiap daerah di indonesia memiliki tradisi lebaran yang berbeda sesuai dengan budaya dan kepercayaan yang sudah dilaksanakan turun temurun. Bahkan tersimpan makna yang mendalam di dalamnya. Salah satunya yaitu tradisi yang ada di minangkabau. Ada beberapa tradisi orang minang kabau dalam menyambut lebaran diantaranya malamang, marandang dan manambang. Untuk mengetahui lebih lengkapnya mari kita bahas satu satu.

1.  Tradisi malamang

Tradisi malamang bagi masyarakat Minangkabau mempunyai nilai yang sangat tinggi. Melalui malamang tergambar wujud bakti seorang anak kepada orang tuanya karena biasanya sebelum Ramadan atau lebaran seorang anak akan meminta maaf kepada orang tuanya setiap rumah pada waktu-waktu malamang akan membuat atau memasak lamang di halaman rumahnya secara gotong royong dengan masyarakat sekitar. 

Kaum lelaki dan perempuan saling bahu membahu dan mampu membantu untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk malamang mulai dari mempersiapkan bahan-bahan, menyiapkan api mencari bambu dan menjaga api saat pembakaran lamang hingga lambang siap untuk disajikan. 

Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan juga sebagai bentuk menjalin silaturahmi dan saling bermaaf-maafan. Lamang merupakan bentuk panganan yang muncul sejak terjadinya Islamisasi di Minangkabau. Lambang ada berbagai macam sesuai dengan bahan yang digunakan dalam pembuatannya ada lambang pulut lamang pisang lamang kanji dan lambang kuning. 

Cara memasak makanan ini yaitu menggunakan bambu yang di dalamnya dilapisi daun pisang mudah yang setelah itu dibakar dengan api kayu dan sabut kelapa yang disandarkan pada tonggak kayu yang telah disiapkan sebelumnya. Bahan pembuatannya terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan sedikit garam. Ada juga yang dicampur dengan pisang sesuai jenis lamang yang akan di buat.

Memasak lamang biasanya memakan waktu yang cukup lama bisa 4 sampai 6 jam Oleh karena itu biasanya lama akan dimasak menggunakan bara api yang terbuat dari sabuik dan dibakar dalam jumlah banyak sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun