Mohon tunggu...
Anjarwati
Anjarwati Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Tidak ada yang tidak mungkin. Sesuatu yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Tetaplah berusaha untuk menggapai cita-cita. Dan jangan pernah takut akan perubahan yang bisa membawa kita pada sesuatu hal yang positif. Teruslah bergerak menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hubungan Agama dan Moralitas Manusia

21 Juni 2019   08:40 Diperbarui: 29 Juni 2021   08:59 5575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan Agama dan Moralitas Manusia | freepik

Seperti pada masyarakat desa yang sebagian dari masyarakatnya masih percaya dengan sesuatu yang sakral, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai superior yang dalam kondisi normal hal tersebut tidak tersentuh dan bisa dihormati. 

Misalkan penemuan keris, keris dipandang sebagai sesuatu yang dianggap sakral, dan percaya didalamnya terdapat suatu kekuatan dan oleh sebagian dari masyarakat desa yang percaya akan kesakralan dari keris ini mereka akan menjaga dan mengormatinya. 

Dia percaya bahwa keris itu akan memberikan suatu kekuatan untuknya. Padahal dalam Islam kita tidak diperbolehkan percaya akan hal itu, karena semua yang ada dan yang berkuasa hanyalah Allah semata. Kita boleh saja sekedar menghormatinya, tetapi hanya satu yang kita percaya yaitu pada Allah semata.

Baca juga: Hubungan Agama dan Filsafat Menurut Al-Kindi

Ada lagi mengenai istilah "kualat" yang merupakan suatu musibah atau bencana yang terjadi terhadap diri kita karena berbuat yang kurang baik terhadap sesuatu(orang ataupun barang) yang dianggap sakral atau dalam kata lain kena tulah. 

Sebagian dari masyarakat juga percaya akan adanya kualat ini. Mereka percaya akan hal ini karena ada dari salah satu anak yang tidak patuh terhadap orangtuanya dan dia menentang perintah dari orangtuanya sehingga orang tua ini mengucapkan hal buruk yang akan menimpa anak ini dan pada kejadian ini sang anak benar menerima musibah yang tadi telah dikatakan oleh orangtuanya secara spontan. 

Contohnya pada saat itu Faela ingin pergi untuk membeli belanja di luar rumah, dan ketika itu Faela berpamitan kepada orangtuanya dan meminta izin kepada sang ibu, tetapi dari sang ibu tidak membolehkan Faela untuk pergi.  

Dan ibu berkata jika kamu ngeyel pergi dari rumah, nanti kamu akan jatuh. Tetapi pada saat itu Faela ngeyel dan dia masih bersiteguh untuk keluar. Dan pada akhirnya di perjalanan Faela tidak sengaja menabrak seorang pejalan kaki. 

Sebenarnya dia ingin menghindari pejalan kaki tersebut, dan akhirnya diapun terjatuh dari motor. Dari kejadian ini kita semakin percaya bahwa kualat terjadi. 

Dari akibat dari kita yang tidak patuh terhadap apa yang dikatakan oleh orangtua kita sehingga kita kualat dengan apa yang dikatakan oleh orangtua kita. Dan itu menjadi suatu keyakinan bahwa kualat itu ada, dan sudah terbukti dari kejadian tersebut. 

Sehingga dari kejadian tersebut sebagian dari masyarakat percaya akan adanya kualat. Dan menjadi suatu kebiasaan dari mereka, jika mereka melanggar apa yang telah dikatakan oleh orangtua kita mereka akan kena batunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun