Mohon tunggu...
Anjani Heni Fitriyah
Anjani Heni Fitriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

(人 •͈ᴗ•͈)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jambuwer dan Potensi Desa di Dalamnya

28 April 2024   01:02 Diperbarui: 28 April 2024   01:36 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama(Setelah kegiatan) 

Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mahasiswa angkatan 21-23 melaksanakan "Program Kuliah Terpadu". "Program Kuliah Terpadu" merupakan salah satu bentuk kegiatan eksplorasi yang dilakukan di Wisata Edukasi Jowaran Desa Jambuwer, Kromengan, Malang. Mahasiswa dari 3 angkatan tersebut terlibat secara aktif dan kreatif melakukan eksplorasi di sekitar tempat wisata edukasi.

Pada tanggal 26-28 April 2024. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra dari angkatan 21 sampai 23 melaksanakan  acara "Kuliah Terpadu" di wisata edukasi yang menginspirasi dan sukses dilaksanakan di Desa Jambuwer, Kromengan, Malang. Acara tersebut memberikan pengalaman dan menyumbangkan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari angkatan 21 sampai 23.

Kegiatan ini menampilkan serangkaian acara yang mencakup pentas sastra, cipta dan gelar karya, diskusi Chairil Anwar dan sastra wisata, diskusi dan praktik wirausaha, diskusi dan praktik jurnalistik.

Foto Bersama 
Foto Bersama 

Bu Sulis selaku koordinator Wisata Edukasi Jowaran dan Pak Hananto sebagai ketua BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang dipercaya untuk mengelola Wisata Edukasi Jowaran. 

Wisata Edukasi Jowaran ini dikelola oleh Pak Hananto dari bulan Desember tahun 2023. Pak Hananto mengelola Wisata Edukasi Jowaran bersama dengan Bu Sulis. Awalnya, Bu Sulis merupakan pengelola sayur organik dan kolam di Wisata Edukasi Jowaran. Hingga selanjutnya, Bu Sulis menjadi koordinator sekaligus pengelola Wisata Edukasi Jowaran.

"Pengunjung yang datang ke tempat Wisata Edukasi Jowaran ini mulai dari Paud sampai SD, sering untuk outbound. Selain itu, jika ada acara penginapan di Jowaran selalu ada ritual yang dilaksanakan oleh pak Tumiran. Ritual tersebut, untuk menjaga dan selamat dari kegiatan di Wisata Edukasi Jambuwer." ujar Bu Sulis.

"Pak Tumiran adalah sesepuh desa Jambuwer. Setiap ada kegiatan di Jambuwer seperti, hajatan warga dan slametan selalu memanggil Pak Tumiran. Pak Tumiran adalah figur yang sangat dihormati dan diandalkan dalam masyarakat di Desa Jambuwer." Tambahnya.

Foto bersama Pak Tumiran
Foto bersama Pak Tumiran

Mahasiswa diajak untuk menjelajahi keindahan alam "Wisata Edukasi Jowaran" sambil belajar. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat untuk mengetahui mengenai potensi desa yang ada di Desa Jambuwer.

Selanjutnya, mahasiswa yang magang Jurnalistik dan ke 3 angkatan berkesempatan untuk bereksplorasi guna mempelajari pertanian kopi, kesenian topeng, wisata dan peternakan. Selain itu, mahasiswa yang lain juga berkesempatan untuk mempresentasikan produk yang sudah dibuat dan diskusi bersama. Kelompok mahasiswa yang berkesempatan mempresentasikan produk usahanya pada kesempatan ini ialah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2022 yang sedang menempuh mata kuliah dasar-dasar wirausaha berbasis bahasa dan sastra yang diampu oleh Dr. Wadji, M.Pd.

"Luas tanah tempat wisata edukasi jowaran hampir 20 ribu meter persegi. Tempat wisata edukasi ini tanah milik desa yang disebut Tanah Kas Desa. Pembangunan wisata edukasi ini dimulai tahun 2016, untuk pelebaran akses masuk atau bahasa khusus andil maksimal setengah meter. Setelah itu, buka jalan dilanjutkan dengan tahap pembangunan. Selanjutnya, pada tahun 2017 mulai pembangunan gedung. Dilanjutkan dengan panggung terbuka, kolam renang, aula, mocaf untuk pengolahan tepung singkong dan tempat proses panen kopi, kolam renang." Ujar Pak Hananto.

Kegiatan ini berhasil menciptakan semangat di antara mahasiswa. Mahasiswa pulang dengan pengetahuan baru, pengalaman berharga, dan motivasi.

Inilah bukti nyata bahwa wisata edukasi bukan hanya tentang liburan semata, tetapi juga tentang memberikan inspirasi, meningkatkan kesadaran, dan membangun hubungan yang berarti dengan lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun