Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Taiwan Lai mengatakan China mengancam perdamaian dunia

10 September 2025   06:17 Diperbarui: 10 September 2025   06:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Taiwan Lai Ching-te. | Sumber: caribbeannewsglobal.com

"Kebajikan tidak pernah berdiri sendiri; ia akan selalu memiliki tetangga, jadi kita harus mendukung kubu demokrasi dan mencapai perdamaian melalui pencegahan."

Mengenai penyebaran narasi "skeptisisme AS" oleh China di Taiwan dan menggambarkan Washington sebagai negara yang tidak dapat diandalkan, Lai mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump tidak menghentikan atau mengurangi bantuannya kepada Taiwan, tetapi justru memperkuatnya.

"Kita juga harus percaya pada Taiwan dan diri kita sendiri," ujarnya.

Pertama, Taiwan adalah model bagi demokrasi di seluruh dunia, dan pencapaiannya telah diakui oleh banyak negara, katanya.

Kedua, Taiwan berada pada posisi kunci di gugus kepulauan pertama, yang berhadapan langsung dengan ancaman negara otoriter. Jadi, jika Taiwan dianeksasi, efek domino berikutnya akan sangat dahsyat, ungkapnya.

Nilai ekonomi barang yang dikirim melalui Selat Taiwan dan perairan di sekitarnya setiap tahunnya lebih dari AS$2,5 triliun, jadi jika perang pecah di Selat Taiwan, dampaknya akan sangat buruk bagi ekonomi global, tambahnya.

Ketiga, Taiwan memainkan peran kunci dalam rantai pasokan demokrasi global, tidak hanya dalam industri semikonduktor, tetapi juga industri teknologi informasi dan komunikasi, serta komponen elektronik, paparnya.

"Komunitas internasional membutuhkan Taiwan, dan Taiwan dapat membantu mereka --- hubungan ini saling melengkapi," ujarnya.

"Kita tidak bergantung. Kita bisa berkontribusi bagi komunitas internasional."

Mengenai ancaman militer China terhadap Taiwan, Lai mengatakan Beijing tidak boleh mengabaikan atau mengabaikan niat baik Taiwan.

Mengutip pepatah "jika yang Anda miliki hanyalah palu, semuanya tampak seperti paku," Lai mengatakan ia berharap Tiongkok dapat membuka kepalan tangannya, melambaikan ranting zaitun, dan melihat niat baik warga Taiwan serta harapan mereka untuk hidup berdampingan secara damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun