Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keunikan dari Pemilu India yang Akan Datang

20 Maret 2024   11:10 Diperbarui: 20 Maret 2024   12:30 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta pemilu India 2024 | Sumber: Election Commission of India/Aljazeera.com

"Kami berjanji untuk menyelenggarakan pemilu nasional dengan cara yang akan menambah kilau global kita dan tetap menjadi mercusuar bagi negara-negara demokrasi elektoral di seluruh dunia," lapor surat kabar Financial Times mengutip ucapan Rajiv.

Pemilu India mendatang akan menjadi pelaksanaan demokrasi terbesar di dunia.

Menurut surat kabar Asian Lite, Komisi Pemilihan Umum yang independen telah berhasil menyelenggarakan banyak pemilihan nasional dan negara bagian selama 73 tahun terakhir, memastikan transisi kekuasaan yang damai dan demokratis. Sistem ini telah memfasilitasi munculnya pemimpin dari komunitas yang terpinggirkan, termasuk petani, perempuan dan kelompok minoritas, ke posisi penting di pemerintahan.

"India memiliki sejarah panjang dan membanggakan sebagai negara demokrasi elektoral yang dinamis dan sukses. Identitas ini mendahului pencapaiannya di bidang lain seperti ekonomi, tenaga nuklir atau TI. Fondasi sistem ini diletakkan oleh Konstitusi India dan dipelihara oleh berbagai institusi seperti parlemen, peradilan, partai politik, media dan yang terpenting, masyarakat India. Komisi Pemilihan Umum India memainkan peran penting dalam menjaga proses ini," Maheep, seorang ahlo, menulis dalam sebuah artikel opini baru-baru ini di Asian Lite.

"Meskipun awalnya ada keraguan, para pendiri India modern mengadopsi hak pilih universal orang dewasa, mempercayai masyarakat umum untuk memilih wakil-wakil mereka. Pilihan demokratis ini dianggap sebagai langkah yang berani, terutama mengingat meluasnya buta huruf, kemiskinan dan kesenjangan sosial yang lazim pada saat itu. Langkah ini membuktikan bahwa demokrasi tidak hanya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, namun menjadi sesuai melalui praktik demokrasi itu sendiri."

Menurut Komisi Pemilihan Umum, pemilu di India sangat unik dengan lebih dari 1 juta TPS dan staf yang terdiri dari 5 juta petugas pemungutan suara. Beberapa TPS seringkali didirikan di daerah terpencil. Misalnya, Komisi Pemilihan Umum India (ECI) telah mendirikan tempat pemungutan suara pada pemilihan umum tahun 2009 di hutan Gir di negara bagian Gujarat hanya untuk satu pemilih.


Peta pemilu India 2024 | Sumber: Election Commission of India/Aljazeera.com
Peta pemilu India 2024 | Sumber: Election Commission of India/Aljazeera.com

"KPU mengeluarkan pedoman bahwa tidak boleh ada pemilih yang berada lebih dari 2 kilometer dari tempat pemungutan suara. Mengingat besarnya skala pemilu kali ini, maka diperlukan upaya yang besar agar pemilu dapat berjalan dengan lancar dan aman. Selain 5 juta pejabat pemerintah yang mengatur proses pemungutan suara, puluhan ribu pasukan keamanan dikerahkan untuk mencegah kekerasan apa pun. Petugas keamanan ini melakukan perjalanan dengan berbagai cara tergantung lokasinya, menggunakan apa saja mulai dari mobil dan kereta api hingga helikopter, perahu dan bahkan gajah dalam beberapa kasus," kata Maheep.

Berbeda dengan Indonesia yang masyarakatnya memberikan suaranya secara manual, India menggunakan sistem mesin pemungutan suara elektronik (EVM) tercanggih dalam pemilunya. India pertama kali memperkenalkan EVM pada tahun 1982.

"ECI menggunakan lebih dari 23 lakh [2.300.000] EVM pada pemilu tahun 2019 dibandingkan dengan 18 lakh pada tahun 2014. Kendaraan yang membawa EVM dilengkapi dengan perangkat GPS [Global Positioning System] untuk memantau pergerakan mereka, untuk memeriksa adanya pelanggaran. Badan pemilu juga menggunakan kamera digital, rekaman video pidato dan jaringan nirkabel selama pemilu. Mesin Jejak Audit Kertas yang Dapat Diverifikasi Pemilih [VVPAT] digunakan bersama dengan EVM di semua TPS setelah partai oposisi mempermasalahkan keakuratan EVM. VVPAT memungkinkan pemilih untuk memeriksa ulang suaranya," tulis Maheep dalam artikelnya.

"Manajemen pemilu di India telah mengalami transformasi yang signifikan, beralih dari kotak suara terpisah ke EVM. Meskipun EVM telah menyederhanakan prosesnya, memastikan kesetaraan pasar tetap menjadi tantangan besar. Meskipun penegakan hukumnya kurang, Model Kode Etik ini memainkan peran penting dalam mendorong pemilu yang adil. Untuk mengatasi kekhawatiran meningkatnya kekuatan uang dan menurunnya jumlah pemilih, ECI telah menerapkan berbagai inisiatif."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun