Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wanita India Menampilkan Kekuatan Mereka dalam Parade Hari Republik yang Megah

12 Februari 2024   15:59 Diperbarui: 12 Februari 2024   16:02 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tentara wanita sedang mengikuti parade di New Delhi. | Sumber: indiatvnews.com
Dua tentara wanita sedang mengikuti parade di New Delhi. | Sumber: indiatvnews.com

Sejarah perempuan di Angkatan Bersenjata India dimulai pada tahun 1888 dengan berdirinya "Layanan Perawat Militer India". Perawat ini memainkan peran penting selama Perang Dunia I. Perang Dunia II menyaksikan perluasan lebih lanjut melalui Korps Pembantu Wanita, yang memungkinkan perempuan untuk bertugas dalam kapasitas non-tempur seperti komunikasi, akuntansi dan administrasi.

Khususnya, perempuan-perempuan ini, tidak seperti rekan-rekan mereka di Eropa dan Amerika, tidak diberikan hak istimewa untuk berperan dalam pertempuran. Intinya, benih partisipasi perempuan dalam Angkatan Bersenjata India disemai selama perang ini, terutama sebagai peran pendukung.

Meskipun Undang-Undang Angkatan Darat tahun 1950 pada awalnya membatasi perempuan pada peran tertentu, Korps Medis Angkatan Darat membuka jalan bagi inklusi yang lebih luas di tahun 1958 dengan menawarkan mereka komisi reguler.

Sebuah langkah maju yang signifikan terjadi pada tahun 1992 dengan adanya Skema Pendaftaran Khusus Wanita (WSES), yang memungkinkan petugas perempuan untuk bergabung secara resmi dalam kepolisian. Pada tahun 2019, kemajuan lebih lanjut dicapai dengan pemberian komisi permanen di delapan jalur tambahan, sehingga memperluas peluang bagi layanan perempuan.

Presiden India saat ini Droupadi Murmu adalah seorang wanita. Di India, Indira Gandhi, seorang wanita, juga menjadi Perdana Menteri.


Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun