Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tujuh Puluh Empat Tahun Berlalu, Orang Kashmir Masih Mengalami Terorisme Lintas Batas

22 Oktober 2021   06:22 Diperbarui: 25 Oktober 2021   07:17 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Veeramalla Anjaiah

Tepatnya, 74 tahun yang lalu pada hari ini 22 Oktober 1947, ribuan suku Pashtun dari Pakistan, negara yang baru berdiri, menyerang sebuah wilayah kerajaan (Princely State) berdiri sendiri bernama Jammu dan Kashmir (J&K), yang saat itu bukan bagian dari India.

Suku ini dilatih dan dipersenjatai oleh militer Pakistan, menurut Brigjen Angkatan Darat Pakistan Akbar Khan, yang memainkan peran sentral dalam invasi ini.

Ia mengungkapkan rincian lebih lanjut dalam bukunya di tahun 1975 yang berjudul "Penyerang di Kashmir [Raiders in Kashmir]".

Tujuan utama dari invasi ini, yang juga dikenal sebagai "Operasi Gulmarg" adalah untuk menduduki dan menggulingkan penguasa Hindu Rajah Hari Singh.

Para anggota suku diberitahu bahwa perang tersebut merupakan perang suci untuk membantu atau mendukung sesama Muslim.

Tentara Pakistan sebenarnya merencanakan invasi ini pada tanggal 20 Agustus 1947, tepat enam hari setelah kelahiran Pakistan dengan 20,000 anggota suku Pashtun. Namun rencana tersebut bocor dan ditunda hingga Oktober. Akbar Khan, yang juga merupakan seorang Pashtun, hanya mampu mengumpulkan 6,000 pejuang.

Pada tanggal 22 Oktober 1947, sekitar 2,000 anggota suku menyerang kota Muzaffarabad dan tidak ada perlawanan dari pasukan Hari Singh, yang kalah jumlah dan melarikan diri dari kota. Kemudian mereka pindah ke Baramulla dan Uri. Target terakhir mereka adalah Srinagar.

Orang-orang suku yang buta huruf dan biadab ini melakukan genosida terhadap orang-orang Kashmir. Mereka membunuh warga sipil tak bersenjata dari komunitas Hindu dan Sikh dengan tanpa ampun. Muslim pun tidak terhindar. Mereka menjarah rumah dan memperkosa ribuan wanita Kashmir dan membakar kota-kota.

Itulah sebabnya orang Kashmir menyebut 22 Oktober sebagai "Hari Hitam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun