Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Covid-19 akan Menambah Kesengsaraan Ekonomi Pakistan

29 April 2020   05:16 Diperbarui: 29 April 2020   10:16 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coronavirus | Credit: www.cdc.gov

*Oleh Veeramalla Anjaiah

Pandemi COVID-19 akan memukul Pakistan dengan keras pada tahun 2020. Sebelum pandemi, ekonomi Pakistan sudah berada dalam kekacauan besar akibat lompatan besar dalam kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang rendah, inflasi dua digit dan defisit anggaran yang besar.

Dengan 220 juta orang, Pakistan adalah negara terpadat kelima di dunia. Hampir 96 persen orang Pakistan adalah pengikut Islam, yang menjadikan Pakistan negara dengan mayoritas Muslim terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.

Yang mengkhawatirkan adalah, empat dari setiap 10 orang di Pakistan saat ini hidup dalam kemiskinan.

Ekonom terkemuka Pakistan Dr. Hafiz A. Pasha mengatakan bahwa tingkat kemiskinan nasional akan mencapai di atas 40 persen pada tahun 2020, meningkat tajam dari 31.3 persen pada tahun 2018. Artinya, negara ini akan memiliki 87 juta orang yang hidup dalam kemiskinan akut.

Selama dua tahun dalam kepemerintahan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dari partai Tehreek-e-Insaf (PTI), menurut Pasha, 18 juta orang jatuh miskin. Pada Juni 2018, ujar Pasha, 69 juta orang Pakistan hidup di bawah garis kemiskinan.

Pertumbuhan ekonomi yang rendah dan inflasi bahan makanan dua digit adalah alasan utama kenaikan tajam angka kemiskinan ini.

"Situasi ini sangat memprihatinkan karena tingkat pertumbuhan ekonomi yang dekat dengan tingkat pertumbuhan populasi serta kenaikan eksponensial dalam harga bahan makanan yang mudah rusak," Pasha, yang juga mantan menteri keuangan, mengatakan kepada The Express Tribune baru-baru ini.

Yang mengejutkan, sudah enam tahun pemerintah Pakistan tidak menghitung lagi berapa banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan tanpa alasan yang jelas.

"Kami tidak memiliki statistik kemiskinan resmi terbaru," Menteri Federal Pakistan dan Pembangunan Asad Umar mengatakan kepada The Express Tribune.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun