Mohon tunggu...
Anitya Wahdini
Anitya Wahdini Mohon Tunggu... Guru -

Alumnus Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Antropologi, angkatan 2001. Sempat mengenyam pengalaman menjadi jurnalis pada tahun 2006 sebelum akhirnya banting setir menjadi guru empat tahun kemudian. Kini aktif mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di salah satu SMA swasta di Bekasi. Buku yang telah diterbitkan: Perkawinan Sehat: Tips untuk Sang Dara, menulis bersama Dr. Endang R. Sedyaningsih-Mamahit, DR.PH (Menteri Kesehatan RI Kabinet Indonesia Bersatu II), diterbitkan oleh Dian Rakyat pada tahun 2012, dan novel Not an Angel, a Devil Perhaps, diterbitkan secara indie pada tahun 2013.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengagumi Kemegahan Candi Prambanan dari Mata Kanak-kanak

23 November 2017   10:13 Diperbarui: 23 November 2017   10:19 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun mulai menuturkan kisah mengenai Roro Jonggrang yang menuntut Bandung Bondowoso membangun seribu candi hanya semalam dengan bantuan para jin. Sebuah legenda yang sulit dicerna oleh anak-anak saya karena menyangkut makhluk gaib dan logika membangun candi ekstra besar hanya dalam waktu singkat, namun agaknya mereka jadi semakin tertarik untuk memasuki satu per satu candi yang ada di kompleks tersebut.

Kami memulai dari candi terbesar, yakni Candi Siwa. Benar-benar butuh perjuangan menapaki setiap anak tangga menuju ke atas, mengingat kala itu adalah musim liburan panjang dan area dipadati oleh wisatawan dari berbagai daerah dan negara. Untungnya candi Siwa memiliki empat pintu di empat sisinya sehingga kepadatan sedikit terurai ketika mencapai puncak.

Semua kelelahan itu juga terbayarkan ketika kami sudah sampai di puncak dan bisa mengagumi keindahan pemandangan dan relief yang terukir di sepanjang sisi candi. Anak-anak awalnya agak ragu masuk ke dalam candi karena gelap, tetapi si adik yang pemberani kemudian berinisiatif untuk masuk dan minta berfoto dengan arca dewa Siwa yang ada di dalamnya.

            

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
            

Anak saya yang kecil ini memang berbeda dengan kakaknya yang penggemar sejarah. Baginya, setiap lokasi wisata yang kami datangi haruslah instagramable agar ia bisa bergaya dan merengek agar fotonya saya post di akun sosial media saya. Ah, dasar si bayi!   


Setelah berhasil menaklukan candi Siwa yang paling besar, maka bukan perkara sulit bagi anak-anak untuk menaiki tangga di candi Wisnu dan candi Brahma. Dengan energi mereka yang seolah tiada habisnya, mereka berlomba menuju puncak, yang tentu saja membuat saya kepayahan mengikuti ritme lari mereka.

Perjalanan keluarga kami kali ini memang sangat sederhana, "hanya" berwisata ke sebuah candi yang mungkin kebanyakan orang sudah berkali-kali ke sana dan merasa "jenuh" pada akhirnya. Namun semua itu akan sangat berbeda jika kita melakukannya dengan makhluk-makhluk kecil yang serba ingin tahun dan belum pernah menginjakkan kaki ke tempat seperti itu. Bagi mereka, setidaknya dua anak saya, Candi Prambanan adalah sebuah tempat super megah yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Selain mendapatkan pengalaman melihat kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, mereka kini juga mendapatkan pengetahuan baru mengenai tiga dewa utama dalam agama Hindu, yang sekaligus merupakan sebuah cara untuk mengenal keberagaman yang ada di Indonesia.

Penting bagi saya untuk berwisata sekaligus mengajarkan anak-anak mengenai keindahan negeri sendiri. Jangan sampai anak-anak hanya tahu mall, bioskop, hotel, dan kolam renang. Jadi, sebelum memutuskan untuk berwisata ke luar negeri, masih banyak sekali PR bagi saya dan suami untuk memperkenalkan khasanah budaya dan kekayaan alam Indonesia bagi dua jagoan kecil kami itu. Trip berikutnya, Malang, here we come!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun