Mohon tunggu...
anita elvy agustuin
anita elvy agustuin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Education Garden sebagai Wujud Pendukung Program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Tempuran

2 September 2025   09:25 Diperbarui: 2 September 2025   09:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Pengoptimalan Hidroponik

Selain itu, mahasiswa turut memberikan edukasi interaktif kepada siswa tentang cara kerja panel surya. Dengan penjelasan sederhana, siswa diperlihatkan bagaimana sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik yang mampu menggerakkan pompa air pada air mancur. Materi ini menjadi pembelajaran langsung mengenai pentingnya energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui program pembersihan kolam ikan pada serangkaian program Education Garden ini, mahasiswa berharap lingkungan sekolah dapat menjadi laboratorium alam yang mendukung pembelajaran, sekaligus menumbuhkan karakter peduli lingkungan bagi siswa.

Tim KKN Universitas Tidar kelompok 1 berharap bahwa keberadaan kolam ikan yang bersih, ditambah inovasi air mancur panel surya, dapat terus dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan keindahan lingkungan sekolah. Harapannya, kolam ini akan menjadi contoh nyata bagi siswa untuk senantiasa menjaga kebersihan, mencintai lingkungan, serta memahami pemanfaatan energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian untuk kegiatan yang ketiga yaitu Dream Tree atau Pohon Impian. Program "Dream Tree" diwujudkan dalam bentuk pohon impian yang dipasang di salah satu sudut sekolah. Impian tersebut ditulis di kertas berwarna yang kemudian dimasukkan ke dalam plastik klip yang nantinya digantung menggunakan tali rami. 

Gambar 5: Foto Pohon Impian
Gambar 5: Foto Pohon Impian
Pohon impian ini diisi oleh siswa dengan tulisan harapan, cita-cita, serta target belajar mereka. Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya memiliki mimpi dan tujuan hidup. Guru dan pihak sekolah menyambut baik program ini. Mereka menilai Dream Tree mampu menciptakan suasana kelas yang lebih positif. Anak-anak jadi lebih terbuka dan berani menuliskan cita-cita mereka. Ada yang ingin jadi dokter, guru, bahkan penulis. Hal ini sangat bagus untuk membangun kepercayaan diri. Selain itu, Dream Tree juga menjadi media refleksi bersama. Setiap siswa bisa membaca impian teman-temannya sehingga memunculkan rasa saling mendukung. Program ini diharapkan tidak berhenti selama masa PLP saja, tetapi bisa terus dilanjutkan sebagai budaya sekolah. Melalui inovasi sederhana namun penuh makna ini, mahasiswa PLP berhasil meninggalkan jejak inspiratif di sekolah. Pohon impian tersebut bukan hanya sekadar hiasan pohon, melainkan simbol harapan, motivasi, dan masa depan cerah bagi para siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun