Pernah nggak sih kalian nemu kasus perselingkuhan yang dibungkus begitu rapi, sampai orang-orang nyangkanya itu manis dan polos? Padahal, di balik senyum lembut dan nuansa ceria, tersembunyi hubungan gelap yang... nakal banget.
Di permukaan, lukisan The Swing (judul aslinya Les Hasards Heureux de l'Escarpolette, alias "Keberuntungan dari Ayunan") karya Jean Honor Fragonard tampak seperti gambaran kegembiraan masa lalu, seorang wanita muda berayun di taman, gaunnya mengembang, sepatu mungilnya terlempar ke udara. Tapi tunggu dulu, di balik warna pastel dan nuansa ceria itu, tersembunyi kisah "nakal" yang penuh sindiran sosial.
Lukisan ini dibuat sekitar tahun 1767, pada masa puncak gaya Rokoko, gaya seni khas aristokrat Prancis sebelum Revolusi. Rokoko identik dengan kelembutan, warna pastel, dan nuansa manja, genit, serta penuh simbolisme sensual. Fragonard dengan jenius menggunakan semua itu untuk menyelipkan drama yang jauh dari kata polos.
Kisah di Balik Ayunan
Coba perhatikan siapa yang ada dalam adegan itu. Di tengah, si wanita muda yang ternyata adalah istri orang tengah menikmati ayunan yang didorong oleh seorang pria tua (kemungkinan besar suaminya sendiri). Tapi yang bikin lebih gong lagi, ada satu sosok laki-laki muda bersembunyi di balik semak-semak, memandangi sang wanita dari sudut pandang yang sangat strategis, alias dari bawah ayunan.
Laki-laki di semak ini bukan siapa-siapa selain sang selingkuhan si wanita. Dan posisi dia melihat ke arah rok yang mengembang di udara? Sangat disengaja.
Sepatu yang Terlepas: Bukan Sekadar Lelucon
Sepatu yang terbang di udara itu bukan semata-mata karena efek gravitasi yang tidak disengaja ya guys. Di abad ke-18, sepatu yang terlepas saat wanita berayun dianggap sebagai simbol kebebasan seksual dan kenikmatan tersembunyi. Bagi penonton aristokrat masa itu, ini adalah simbol yang kodenya itu... kode banget. Nakalnya diam-diam tapi semua tahu.
Cupid, Anak Kecil, dan Rahasia yang Dijaga
Di sisi kiri lukisan, ada patung Cupid yang sedang meletakkan jari di bibir, seolah berkata, "Ssst... ini rahasia." (Cupid adalah dewa cinta dalam mitologi Romawi, yang sering digambarkan dengan anak laki-laki muda bersayap membawa busur dan panah cinta). Ini sebuah detail kecil tapi penuh makna. Cinta yang tersembunyi, hubungan yang dilarang, tapi dijaga dengan pura-pura polos.
Ada juga dua patung anak kecil di dekat si suami yang mendorong ayunan. Tatapan mereka mengarah ke Cupid, seolah mengerti bahwa ada sesuatu yang harus mereka tutupi. Bisa jadi mereka simbol dari anak-anak yang terkena dampak perselingkuhan, atau justru anak hasil dari hubungan gelap itu sendiri.
Permintaan Bangsawan yang "Aneh"
Yang menarik, lukisan ini dibuat atas permintaan seorang bangsawan. Ia secara harfiah meminta Fragonard untuk melukis dirinya sedang mengintip wanita muda cantik yang diayun oleh seorang uskup. Yap, uskup! Sebuah posisi yang seharusnya suci dan religius. (Uskup adalah jabatan rohaniwan tertinggi dalam agama kristen). Tapi Fragonard, entah karena etika atau gaya satirnya, memutuskan untuk mengganti uskup itu dengan sosok kakek tua. Tetap nyentrik, tapi tidak terlalu frontal.
Rokoko: Gaya Hidup "Sok Polos" Bangsawan
Lukisan ini bukan hanya gambaran sensual yang manis, tapi juga sindiran sosial. Gaya Rokoko memang terkenal dengan kemewahan dan ke-genitan-nya, tapi di balik semua itu ada gaya hidup para bangsawan yang suka "main belakang". Perselingkuhan dianggap biasa, selama dibungkus dengan cara yang manis dan tidak terlalu vulgar. Dan lukisan seperti The Swing adalah bentuk gibah visual yang sangat elegan.Â