Komunitas Partners in Goodness (PING) rutin menggelar program Warung Nasi Bayar Seribu (Baru) untuk dhuafa setiap Sabtu pukul 15.00 WIB di depan Gedung Megaswara 100.8 FM, Jalan Suryakencana, Bogor.
Warung Nasi Baru merupakan salah satu program PING yang menyediakan hidangan lengkap seharga Rp1.000 per porsi. Pengunjung dapat makan sepuasnya di warung tersebut. Program ini diinisiasi oleh pendiri PING, Uthie Susianto, dan telah berlangsung sejak 2018 sebagai bentuk kepedulian sosial.
Warung ini memiliki tujuan lebih dari sekadar memberi makan. Koordinator lapangan sekaligus relawan inti, Irsan, mengatakan program ini bertujuan untuk membantu dhuafa tanpa merendahkan harga diri mereka.
"Dulunya kita kasih makan gratis. Tapi ada beberapa dhuafa merasa malu. Akhirnya Kita cari aman, minimal kita beri makan gratis tapi nggak menjatuhkan harga diri mereka. Intinya mereka makan tapi bayar. Ada yang mereka berikan dari makanan yang mereka makan," ujar Irsan, koordinator lapangan dan relawan inti PING, saat diwawancarai di depan Gedung Megaswara 100.8 FM Bogor pada Sabtu (28/6).
Lebih lanjut, Irsan menambahkan bahwa mereka yang benar-benar tidak mampu tetap diberikan kelonggaran untuk tidak membayar. Harga Rp1.000 hanya menjadi formalitas supaya tetap ada unsur transaksi dalam program tersebut.
Jumlah hidangan yang disiapkan setiap pekan terus bertambah. Pada awal pelaksanaan relawan menyiapkan 100 porsi, kini tersedia 150 porsi karena semakin banyak warga yang mengenal Warung Nasi Baru. Menu yang disajikan berupa paket lengkap berisi nasi, lauk, sayur, minuman, hingga pencuci mulut.
Proses distribusi makanan dilakukan bersama oleh relawan PING. Masakan diolah di dapur relawan, lalu diangkut menggunakan food truck. Setibanya di tempat, relawan segera menata makanan dan menyiapkan minuman. Mereka juga memastikan fasilitas lainnya tertata rapi, mulai dari meja dan kursi hingga area tempat piring kotor dan cuci tangan.
Relawan memastikan proses penyajian makanan berjalan tertib. Hidangan tidak diambil langsung oleh pengunjung, melainkan dibagikan satu per satu. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap orang mendapat porsi yang adil.Â
Salah satu pengunjung, Ali Akbar (58), menyampaikan rasa syukurnya bisa menikmati hidangan dari Warung Nasi Baru. Ia sering datang karena tinggal seorang diri dan jarang memasak di rumah.