Mohon tunggu...
ANISA SITI HAJAR
ANISA SITI HAJAR Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

hobi makan dan ingin mencoba membaca buku hihiii •-•

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sesal Tak Berarti

29 September 2022   09:06 Diperbarui: 29 September 2022   09:12 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam sebuah ruangan kecil yang terletak disebelah mesjid, terdapat dua sejoli yang tengah sibuk membolak-balikkan halaman buku yang didepannya bertuliskan Juz 'Amma. Sesekali mata mereka terpejam sambil berlomba-lomba melantunkan surah yang ada di dalam Juz 'Amma. Esa dan Hanna, nama kedua sejoli itu. Esa dengan suara lantangnya mencoba meredam suara Hanna yang lembut cenderung lemah. Ayat demi ayat mereka lantunkan, hingga tak disadari bahwa kini jam dinding tepat menunjukkan jam 4 sore. Dimana diwaktu ini seluruh anak akan datang berhamburan ke ruangan itu untuk menuntut ilmu agama.

Tak butuh waktu lama, semua anak sudah berkumpul di dalam TPQ Al-Ikhlas. Mereka duduk di bangku masing-masing, termasuk Esa dan Hanna. Hafalan mereka kini telah selesai. Hanna menoleh ke belakang dan mendapati Esa yang tengah memejamkan mata sambil bergumam. 

"Esa, gimana hafalannya? Udah hafal?" 

"Emm... U-udah. Kamu sendiri gimana, Na?" Jawab Esa.

"Udah juga kok, tapi masih ada yang belum lancar hehe..." Ucap Hanna, kembali menghadap ke depan.

Ustadzah Halimah pun masuk ke dalam ruang kelas TPQ dengan membawa selembar kertas penilaian. Ustadzah Halimah menanyakan kesiapan anak-anak untuk menjalani tes lisan surah Al-Insyirah yang akan dilaksanakan hari ini. Semua anak mengangguk kemudian kembali menghafal hafalannya. 

Mata Esa melirik Hanna, lalu secara tiba-tiba berlari ke arah Ustadzah Halimah untuk melakukan tes lisan itu. Tetapi gagal, Esa belum hafal sepenuhnya dan terhenti pada ayat ke empat. Ia pun kembali ke tempat duduknya.

Esa cemberut. Ia menatap Hanna yang tengah berdiri menunggu gilirannya untuk tes hafalan. Seperti kilat, Hanna sudah kembali ke tempat duduknya. Esa tambah cemberut dan memejamkan matanya untuk menghafal. Namun, tiba-tiba Hanna terjatuh dari tempat duduknya. Hanna pingsan.

Ustadzah Halimah buru-buru menghampiri Hanna yang tergeletak. Ia memanggil suaminya yang berada di ruangan sebelah. Semua anak disuruh untuk pulang, termasuk Esa. 

Esoknya Hanna masuk. Esa terkejut karena Hanna sudah kembali seperti biasa. Ia menghampiri Hanna yang tengah duduk ditempatnya.

"Hanna, kamu udah sembuh?" Tanya Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun