4. Pengalaman negatif di masa lalu, seperti gagal ujian atau dimarahi guru.
5. Persepsi diri yang rendah, yakni siswa merasa dirinya tidak cukup pintar dibandingkan teman-temannya.
Kombinasi faktor internal (seperti rasa percaya diri rendah) dan eksternal (seperti tekanan lingkungan) dapat meningkatkan risiko kecemasan akademik. Jika tidak ditangani, hal ini berpotensi menurunkan motivasi belajar dan prestasi akademik anak.
Dampak dari kecemasan akademik dapat terlihat dalam berbagai aspek, di antaranya:
1. Aspek Kognitif:
Siswa yang cemas sulit berkonsentrasi, cepat lupa, dan tidak mampu memproses informasi dengan baik. Akibatnya, pemahaman terhadap materi pelajaran menjadi kurang optimal.
2. Aspek Afektif:
Kecemasan menyebabkan siswa merasa takut, minder, atau tidak berani mengemukakan pendapat di kelas. Mereka cenderung menutup diri dan kehilangan semangat belajar.
3. Aspek Fisiologis:
Beberapa siswa menunjukkan gejala fisik seperti jantung berdebar, keringat dingin, atau sakit perut saat menghadapi ujian. Reaksi ini menandakan tekanan emosional yang kuat.
4. Aspek Perilaku: