Mohon tunggu...
Nurunnisa Hafel
Nurunnisa Hafel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Berjiwa Putih

Mahasiswi Prodi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perempuan dan Lingkaran Covid-19

18 April 2020   12:55 Diperbarui: 14 Mei 2020   19:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sebuah virus yang asbabnya dari sebuah kota dichina yaitu “wuhan”. Tapi masih menjadi kontraversi karna masyarakat china mengklaim bahwa virus tersebut bukan dari wuhan melainkan dari warga Negara asing yang kebanyakan orang-orang eropa ujar WASEKBID PP DPD MALUT dalam kajian online oleh kohati HMI komisariat persiapan ushuluddin IAIN Ternate. Tapi, informasi yang beredar dan diketahui bahwa dari Kota Wuhan yang disebabkan oleh beberapa makanan yang sepertinya tidak perlu dimakan dan virus mengendap dimakanan tersebut ujarnya lagi.

Kita semua mengetahui juga bahwa dampak yang dimunculkan dari virus ini cukuplah besar meliputi beberapa aspek penting dalam kehidupan, mulai dari yang fundamental seperti ekonomi, social, pendidikan, politik dan lain sebagainya dan bahkan ke aspek molekuler kehidupan. Sangat terasa dampaknya kan ? hehe saya juga merasakannya loh

Tapi tetap kuat dan berusaha menempatkan diri sebaik-baik mungkin terhadap kondisi yang kondusif ini. Berbagai cara dipikirkan untuk dapat menanggulanginya. Apalagi kaum menengah bawah, mari kita renungi semuanya.

Kebijakan yang dilakukan pemerintah berupa bantuan-bantuan dana social dan komunitas-komunitas yang melakukan galang dana untuk bantuan APD dan masyarakat. Serta para medis yang tidak pernah berhenti berjuang dalam melaksanakan tugasnya semoga mereka tetap dalam lindungan yang maha kuasa.. Amin. Penanganan covid 19 membutuhkan kerja sama semua mitra mulai dari pemerintah, lembaga-lembaga social, aparat keamanan, serta masyarakat.

Para puan-puan sekalian yang sedang membaca opini ini. Saya kira dalam hal ini pemikiran kita akan sama atau mungkin bertentangan, dengan melihat latar belakang ilmu yang dimilikinya misalnya saya mahasiswi poltekkes kemenkes ternate dengan latar ilmu kesehatan yang saya miliki bisa menjadi acuan untuk mensosialisasikan penanganan atau pencegahan dari wabah ini. Atau tidak menutup kemungkinan teman-teman perempuan yang tumbuh dan besar di organisasi boleh membuat gebrakan dengan melakukan perbandingan perekonomian pada masyarakat serta memanfaatkan kemampuan kritis kita agar menjadi bahan evalusi pemerintah. Kata kak Ummul sebagai bendahara HMI Komisariat Usuluddin IAIN Ternate "harus pandai-pandai dalam mengatur diri Kita agar mampu mewaraskan kemampuan intelektual"

Dalam hal ini saya mengutip perkataan dari WASEKBID PP DPD MALUT yaitu “dalam rangka menumbuhkan semangat kritis kita, kepekaan social kita terhadap problem yang ada. Supaya kita tidak memikirkan diri sendiri tapi memikirkan orang banyak, karna dengan memikirkan orang banyak merupakan letak dari kemanusiaan itu sendiri” dan ujar kak Hilda sebagai ketua Kohati HMI Komisariat Ushuluddin IAIN Ternate "Ada produktivitas Kita sebagai perempuan yang turut ambil andil dalam Hal tersebut".

Saya perkuat dengan perkataan dari Pramoedya Ananta Toer bahwa “semua yang terjadi dibawah kolong langit adalah urusan dan tanggung jawab orang-orang berpikir”.

Terima kasih.

Penulis : Nurunnisa Hafel
Waktu : 18 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun