Mohon tunggu...
Anisa IkaPutri
Anisa IkaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa FIS UNJ 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda dengan Sarana Media Sosial dalam Meningkatkan Ekonomi di Masa Pandemi

9 Desember 2021   13:34 Diperbarui: 9 Desember 2021   13:48 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksesibilitas informasi saat ini menjadi peluang besar bagi kaum milenial khususnya para pemuda untuk mulai mencari ide-ide menarik. Untuk mewujudkan ide-ide menarik tersebut bisa melalui produk yang dapat menyelesaikan masalah sosial seperti di masa pandemi saat ini. Fakta membuktikan banyak kaum milenial kini bisa memanfaatkan situasi pandemi untuk memasuki peluang bisnis yang unik dan menarik, seperti bisnis keperluan kesehatan di masa pandemi contohnya masker, handsnitizer, bisnis masakan rumahan dan sederet bisnis yang banyak diminati orang. Indonesia merupakan negara yang termasuk mengalami perlambatan ekonomi global akibat dari dampak jangka pendek yang disebabkan oleh penyebaran virus Covid-19.

Tentu saja, situasi tersebut dapat menjadikan motivasi bagi milenial untuk berperan membantu sektor ekonomi Indonesia mulai dari menjadi pelaku usaha melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bahkan dapat menjadi pelaku dalam membantu masyarakat yang mengalami kesenjangan dalam pendapatanya. Selain itu, dampak usaha kecil, menengah dan mikro terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar, ditambah dengan kemajuan teknologi, usaha kecil menengah dan mikro Indonesia terus memperkaya produknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda di berbagai daerah.

Di era digital masa kini menciptakan perubahan dalam model usaha maupun perdagangan yang sebelumnya dilakukan secara manual. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, menjadikan masyarakat paham teknologi dalam penggunaan aplikasi. Hal tersebut bisa menjadi jalan keluar bagi mereka yang memilki usaha ataupun perdagangan.

Agar masyarakat khususnya anak muda tetap berkarya dan berkembang di masa pandemi ini, yang bisa dilakukan adalah terus meneliti dan mendalami media sosial agar bisa dimanfaatkan secara tepat dan optimal untuk meningkatkan perekonomian di masa pandemi. Dengan hal tersebut maka kemampuan inovasi dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju ini. Penggunaan media sosial akan menginspirasi semangat dan menghasilkan banyak ide untuk dicoba diimplementasikan.

Banyak aplikasi atau platform yang diciptakan untuk menunjang para pedagang atau pengusaha untuk menjual produk nya via online, sehingga para pengusaha online tidak perlu membuat aplikasi sendiri serta memudahkan mereka untuk keberlangsungan dalam berjualan. Perdagangan via online juga menjadi hal yang paling dipilih oleh para konsumen di masa pandemi saat ini. Karena selain memudahkan cara mereka mendapatkan barang serta bertransaski, para konsumen tidak perlu harus keluar rumah dan bisa lebih menghindari kontak fisik dengan orang lain.

Para pengusaha dapat menggunakan media sosial yang ada sebagai strategi pemasaran. Bahkan hingga saat ini, media sosial masih menjadi cara paling ampuh untuk mempromosikan produk yang sudah ada. Potensi komersial yang besar di media sosial tentunya akan mendorong para pelaku usaha untuk lebih meningkatkan kualitas yang ada agar dapat lebih mempromosikannya dan menarik konsumen yang pada akhirnya mendapatkan pelanggan yang cukup besar hingga melebihi target penjualan.

Selain itu, bagi pelaku usaha yang memiliki akun media sosial, untuk mempromosikan produk yang mereka hasilkan, mereka juga dapat melibatkan orang-orang berpengaruh untuk dapat memasarkannya di media sosial seperti melibatkan Influencer. Influencer yang memiliki banyak followers, sudah pasti pengikutnya meyakini dengan berbagai produk yang dipakainya, dan Influencer akan memanfaatkan situasi tersebut untuk mempromosikan produk. Jika kita benar-benar memiliki kualitas terbaik, strategi ini akan sangat efektif. Tentu saja, lebih banyak konsumen akan percaya pada produk yang dipromosikan.

Georg Simmel dalam philosophy of money mengatakan bahwa uang adalah kebebasan. Bagi Georg Simmel, penggunaan uang dalam pertukaran ekonomi, selalu berkaitan dengan individu yang memilih untuk mengorbankan sesuatu guna mengoptimalkan hal yang diinginkan. Ia percaya setiap aksi sosial adalah aksi pertukaran (Apollo:2021).

Ini sama hal nya dengan adanya peningkatan konsumsi di masa pandemi. Para konsumen sangat menikmati adanya UMKM via online. Banyak sekali UMKM yang diminati contohnya di bidang fashion, kecantikan, kuliner, dan lainnya. Adanya media sosial contohnya seperti Instagram banyak memuat produk yang menarik sehinnga mencuri perhatian bagi para konsumen. Bagi seseorang yang memiliki uang, mereka dapat mengakses serta mendapatakan barang yang mereka inginkan. Tidak peduli berapapun nominal nya, mereka akan tetap akan mengorbankan uang.

Saat ini sudah banyak sekali para pemuda yang menjalankan bisnis nya melalui E-Commerce. Contohnya adalah artis muda yaitu Felicya Angelista yang merupakan pemilik produk kecantikan Scarlett Whitening. Produk kecantikan ini sukses menarik para pelanggan karena memiliki berbagai manfaat. Produk kecantikan nya juga sangat diminati oleh wanita remaja hingga dewasa. Dimasa pandemi ini Felicya mengaku juga khawatir terhadap bisnisnya, hingga kemudian dirinya memiliki strategi yaitu mengeluarkan produk baru yang lebih di butuhkan serta diminati dan juga memberikan promo atau potongan harga bagi para pelangganya. Tidak ingin melewati kesempatan yang ada, Felicya juga bekerjasama dengan beberapa platform e-commerce seperti shoppe, tokopedia, dll.

Dari fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa pemuda sangat memegang peran penting dalam membantu keseimbangan perekonomian khususnya di saat masa pandemi seperti ini. Selain menjadi pelaku usaha, masyarakat khususnya remaja yang banyak menjadi target pemasaran mampu menjadi aktor yang mensejahterakan para pelaku usaha yang mengalami kesenjangan pendapatanya selama masa pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun