Mohon tunggu...
Ani Mariani
Ani Mariani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Middle Eastern Studies | International Relation Analysis | Political, Economic, Religion, Social, Religion, Feminism Enthusiast | Research | Writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melawan Waktu

30 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 30 Maret 2024   10:11 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Thought Catalog on Unsplash

Sejalan dengan Augustinus, Albert Camus mengatakan hal yang senada. 'Hiduplah hanya untuk hari ini'. Orang yang hidup dalam bayangan harapan masa depan adalah metode pengecut untuk lari absurditas, kata Camus.

Apa yang kita lakukan pada hari ini adalah yang menentukan kita di masa depan. Maka, kita butuh berjuang dan maju, bukannya pasrah. 

Bisakah Mengukur Waktu?

Augustinus berkata, kuncinya ada di mental. Manusia lah yang bisa mengklasifikasi waktu, mengingat masa lalu, memperhatikan masa kini dan membayangkan atau menantikan masa depan. Waktu, dapat diukur hanya dengan persepsi mental manusia yang berada pada masa kini.

Waktu bisa menelan dan mematikanmu. Tapi yang lebih bisa mematikanmu adalah pikiranmu sendiri. Bagaimana overthinking membuat gerak mu terbatas, tubuhmu menjadi lemah, tidak bersemangat, berakhir pada hidup yang tidak tenang. Karenanya, jangan penuhi isi kepalamu dengan kerumitan tentang masa depan. Apalagi tenggelam dalam penyesalan terhadap apa yang sudah berlalu. Banyak pikiran itu banyak penyakit, hehe.

Sebaliknya, lawan rasa posesif kasur mu, tingkatkan skill mu, berhenti mengeluh dan mulai 1 langkah untuk mencapai tempat yang lebih tinggi. Temukan passion mu, bukan menjadi bagian dari hasil masyarakat kapitalis, yang targetnya mencari uang untuk kebutuhan hidup, bukan menikmati pekerjaan tersebut. Tentu kita ingin berada di momen kita bisa menikmati waktu kita, baik pada weekday ataupun weekend. Sedangkan masyarakat kapitalis dibatasi oleh kedua hal itu.

Bisakah Eksis dalam Waktu?

Tentu saja bisa. Das Sein, eksis lah jadi dirimu, tampil lah dalam waktu.

Pertama, tegaskan soal manfaat. Pikirkan setiap kegiatan hari mu apakah menunjang untuk dirimu tumbuh dan efisien dalam menghabiskan waktu. Belajar untuk meminimalisir kegiatan yang tidak memiliki manfaat dan menghabiskan waktumu dengan percuma.

Kedua, aktif melakukan kegiatan. Karena kebahagiaan itu ada dalam tindakan. Kalau kita nggak ngapa-ngapain maka kita akan loyo, lalu energinya habis. Jika belum bekerja atau tidak sedang melakukan kegiatan apapun, belajarlah sesuatu yang dapat menunjang karir mu. Mulai dari belajar public speaking, belajar toefl, belajar digital marketing, belajar excel, atau kamu bisa mulai untuk menulis.

Ketiga, seimbang secara fisik, mental, dan spiritual. Tentunya kita harus proporsional, hidup sesuai kemampuan dan memiliki waktu istirahat yang cukup, mengumpulkan kekuatan agar bisa berjalan lebih jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun