"Awal PSBB dahulu pernah zero, meski begitu kami tidak pernah merumahkan karyawan, gaji juga tetap kami bayar 100 %. Tanpa tamu mereka tetap bekerja sesuai SOP. Berharap kerugian bisa tertutup di hari lain. Syukurlah saat ini mulai ramai lagi. Fully booked di akhir tahun nanti." Papar Teguh panjang lebar tentang kondisi hotel saat pandemi covid -19.
Satu catatan saya sampaikan pada Teguh mengingat kesulitan menemukan lokasi saat datang tadi.
"Mbok Ya dikasih nama yang gede di pinggir jalan raya itu, lengkap dengan arah dan penunjuk tempat. Masak saya harus nanya Satpam, padahal lokasinya tepat di depan mata saya."
"Siap Ibu, akan kami perhatikan."
Jawaban Teguh mengakhiri lawatan ke Hotel  Kapal Garden, tidak bisa masuk ke tempat rekreasi karena waktu senja akan tiba. Gerimis pula, biasa orang jawa, takut masuk angin saya.
Hujan gerimis makin deras mengantar perjalan 30 menit naik motor butut peninggalan separuh nyawa sampai rumah saya di Pujon. Tradisi membuka gawai lepas perjalanan tetap saya laksanakan. Duduk manis ditemani air putih hangat mencermati isi What's App, IG, FB dan Kompasiana.
Chat
" Bagus ya bu hotelnya, jadi mupeng."
Tulis salah satu chat menanggapi story.
Tersenyum saya menyepakati. Mben-mben mau datang lagi ah, kalau punya duit tapi. Ahay
Ditulis Anis Hidayatie untuk Kompasiana. Ngroto 27/11/2020 04.55