Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin Cinta

16 Februari 2019   17:36 Diperbarui: 16 Februari 2019   17:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Mata nyalang merah garang
Teriakan umpat bukan sayang
Kau kafir pergilah !
Kau mursal enyahlah !

Nama yang ditunjuk aku tak tahu
Hanya tutup kepala penanda
Dia sekarat melolong
Meminta tolong

Seonggok daging terpuruk
Bersimbah darah merunduk
Mengaku tak tahu menahu
Mengapa ada di antara gada palu

Aku bertanda bulan sabit merah
Tak boleh memilah
Siapapun yang pasrah
Dia sedang lemah

Maka dimanakah perang seharusnya?
Di mulut berbisa atau di depan senjata?
Harusnya hati yang bicara
Kita sama manusia

Bukan menyalahkan sesiapa
Cukup cermin cinta saja
Andai rasa itu masih ada
Betapa damai dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun