Mohon tunggu...
NieNie
NieNie Mohon Tunggu... Lainnya - Sekedar Berbagi

Just ordinary and simple

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bermain dengan Dadu

25 Februari 2023   17:13 Diperbarui: 25 Februari 2023   17:14 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture from pexels.com

Bentuk-bentuk pengalihan ada yang berupa kegiatan fisik dan nonfisik. Misalnya mengalihkan pada hobi kita, mencari kegiatan yang melelahkan, menambah kuantitas pekerjaan, berolahraga, mengikuti kegiatan rohani, rekreasi, dan masih banyak lagi.

Bentuk pengalihan ini sangat membantu untuk proses pemulihan, penerimaan dan kesiapan dari kondisi tidak menyenangkan yang kita alami. 

Hal yang penting menurut saya adalah kegiatan pengalihan ini bisa mempercepat atau memperlancar proses pemulihan, penerimaan dan kesiapan tersebut. 

Tidak masalah jika kegiatan pengalihan ini menjadi hobi baru kita, kebiasaan baru kita ataupun kegiatan sampingan tetap kita. Hal itu justru bagus dan bisa meningkatkan serta menambah kemampuan diri kita. 

Namun inti kondisi diri kita jangan terlupakan atau kita harus kembali ingat tujuan awal kita, yaitu kita sedang berproses di tahap pemulihan, penerimaan dan kesiapan dari kondisi yang tidak kita harapkan. 

Kegiatan pengalihan ini membantu kita untuk memiliki kesiapan dan kemampuan untuk menerima lemparan dadu berikutnya karena kehidupan terus berjalan dan permainan masih berlangsung.

Di beberapa momen yang saya temui, kegiatan pengalihan ini sangat dinikmati dan bahkan membuat kita merasa menjadi orang yang berbeda. Namun terkadang karena kita terlalu fokus untuk mengalihkan, kita kemudian lupa tujuan utama kita atau membuat kita menunda proses pemulihan, penerimaan dan kesiapan diri kita. Akibatnya saat dadu kembali bergulir dan kembali menunjukkan angka yang tidak kita harapkan, kita belum sembuh dari luka sebelumnya, belum siap untuk berdiri kembali. Kita merasa kegiatan pengalihan ini sudah menyembuhkan emosi kita. Namun pada saat dadu selanjutnya yang bergulir kembali ke angka yang menunjukkan kita belum diberikan kesempatan yang baik, belum ada perbaikan situasi seperti yang kita inginkan atau justru kita seperti dipaksa kembali ke kotak awal, emosi kita justru semakin tidak menentu dan membuat negatif pada diri kita sendiri dan lingkungan kita. Nah, apakah ini bisa dinamakan pulih dan siap?

Bermain dengan dadu memang tidak bisa disamakan sepenuhnya dengan kehidupan kita, karena lemparan dadu betul-betul tidak bisa diprediksi. Untung-untungan, kata orang. Namun yang bisa dipelajari dari sebuah dadu adalah kita jadi belajar menghadapi resiko yang bisa terjadi tanpa kita prediksi, mengambil kesempatan yang ditawarkan, dan kemampuan untuk tetap positif menerima situasi yang tidak menyenangkan. Bahkan kita mungkin bisa tetap tersenyum dan tertawa saat dadu yang bergulir berhenti di angka yang tidak kita harapkan. Dalam kehidupan nyata yang tidak sama dengan dadu, kita masih punya kesempatan untuk memprediksi, berusaha, dan kemampuan-kemampuan lain yang tidak bisa dilakukan sebuah dadu. Misalnya bekerja sama, mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru, membina hubungan dengan lingkungan positif, meningkatkan kualitas diri, dan lainnya.

Melalui dadu, kita bisa belajar menghadapi ketidakpastian dan resikonya. Kalaupun kita harus jatuh dulu, itu wajar. Namun kita bangkit kembali, melempar dadu kembali dengan optimisme dan kepositifan. Melalui dadu kita belajar bahwa kesempatan bisa datang setiap saat. Angka yang kita harapkan bisa kapan saja muncul. Apakah akan kita ambil kesempatan itu, atau kita lewatkan, kembali ke diri kita dan ke tujuan kita dalam kehidupan. Melalui dadu kita belajar untuk tetap positif dan semangat, sekalipun kita kembali ke kotak awal, sekalipun kita sedang berada di kotak yang tidak kita harapkan, kita selalu punya harapan dan berdoa agar segera keluar dari kotak yang tidak kita harapkan, dengan tetap tersenyum. 

Nie, 25Feb2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun