Ketika keluarga menaruh kepercayaan penuh kepada perawat, lingkungan perawatan akan menjadi lebih kondusif. Pasien merasa lebih aman, perawat dapat bekerja dengan optimal, dan komunikasi antara tim medis dan keluarga menjadi lebih terbuka. Kepercayaan inilah yang menjadi jembatan penting dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Menjawab Keraguan Yang BerkembangÂ
"Tapi nenek moyang kita sudah mengonsumsi jamu selama berabad-abad dan sehat-sehat saja"
Kita hanya mendengar cerita mereka yang selamat, bukan mereka yang meninggal akibat pengobatan yang salah. Selain itu, tantangan kesehatan masa kini jauh lebih kompleks dibandingkan zaman dulu. Diabetes, hipertensi, dan kanker memerlukan penangan medis yang presisi, bukan sekedar ramuan herbal.
"Obat kimia berbahaya, herbal lebih aman"
Semua obat, termasuk herbal, adalah kimia. Perbedaannya, obat modern telah melalui uji klinis ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Sementara banyak obat herbal yang beredar tanpa standar kualitas yang jelas
"Perawat kan Cuma menjalankan intruksi dokter"
Perawat memiliki kewenangan mandiri dalam aspek perawatan, mulai dari pengkajian kondisi pasien, perencanaan asuhan keperawatan, hingga evaluasi hasil perawatan. Dalam situasi gawat darurat, perawat bahkan dapat melakukan tindakan life saving sebelum dokter datang.
Jalan Menuju Transformasi
Transformasi dari mantra ke medis memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak yaitu pemerintah, perawat, dan keluarga.
- Pemerintah perlu mengintensifkan kampanye edukasi kesehatan berbasis komunitas. Program posyandu dan puskesmas harus diperkuat dengan tenaga perawat yang memadai. Regulasi praktik pengobatan tradisional juga diperketat untuk melindungi masyarakat dri praktik yang berbahaya.
- Perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan harus meningkatkan kemampuan komunikasi dan empati. Mereka perlu memahami latar belakang budaya pasien tanpa mengkompromikan standar medis. Seorang perawat yang baik tidak menghakimi keluarga yang masih percaya akan pengobatan non medis, tetapi secara perlahan mengedukasi mereka dengan pendekatan yang respectful.
- Keluarga perlu membuka diri terhadap informasi medis yang akurat. Ini tidak berati harus meninggalkan semua tradisi, tetapi belajar membedakan mana yang aman dikombinasikan dengan pengobatan medis dan mana yang berpotensi berbahaya.
Menuju Indonesia Sehat 2030