Basic manners dan etika, memang menjadi sebuah hal yang penting, tidak hanya sekedar sebuah citra di media sosial, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari basic manner dan etika, menjadi salah satu nilai yang harus dimiliki oleh semua orang. Kenapa basic manner itu menjadi sesuatu yang penting? Karena, tindakan dari sikap yang sopan dan ber-etika, bisa sangat memengaruhi bagaimana orang lain menilai dan mempersepsikan diri kita, dan begitu pun bagaimana kita bisa menilai dan mempersepsikan orang lain.Â
Misalnya, kita melihat seseorang yang menunjukkan sikap yang kurang baik, tentu hal itu sangat dapat mengurangi rasa respect kita terhadap orang tersebut, yang mana, sikap dan perilaku yang buruk, dan tidak mencerminkan karakter seseorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai tata krama, dan tata kesopanan, maka dapat sangat memengaruhi cara pandang orang lain menilai dalam segala aspek dan sisi orang tersebut.
Tentu, pada dasarnya, semua orang sangat ingin diperlakukan dengan rasa hormat dan dianggap penting, sebagai bentuk menghargai, sehingga ketika ada orang lain yang menunjukkan hal yang kurang baik, bahkan sangat buruk, maka wajar bila orang-orang merasa kecewa, dan kurang menghormati orang-orang yang tidak memiliki basic manner dalam bersikap yang tidak memiliki etika dan sopan santun.
Nah, untuk lebih jelasnya, maka di sini saya akan menjelaskan beberapa faktor, kenapa akhirnya, ada orang-orang yang memiliki basic manner, dan ada orang-orang yang tidak memiliki basic manner. Nah, ternyata ada faktor-faktor yang mempengaruhinya:Â
1. Lingkungan Keluarga dan Pendidikan
Orang-orang yang tumbuh dan hidup di lingkungan yang tidak menjunjung tinggi etika dan sopan santun, barangkali memang tidak diajarkan, dan dicontohkan apa itu etika dan sopan santun, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan perilaku yang baik.
Sehingga di sini, kita bisa mengetahui bahwa peran keluarga dan pendidikan formal, sangatlah berperan penting dalam membentuk dasar-dasar perilaku seseorang, bahkan itu penting diajarkan sejak usia dini, karena mereka perlu untuk diajarkan dan dicontohkan, bagaimana etika yang baik dan bagaimana etika yang buruk untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya (Berkowitz & Grych, 1998).Â
2. Pengaruh Sosial
Lingkungan sosial, termasuk di dalamnya, teman, rekan kerja, dan media sosial, ternyata juga memengaruhi sikap dan perilaku seseorang, yang mana, ketika seseorang berada di lingkungan dengan orang yang kurang menghargai etika, maka mereka akan mungkin cenderung meniru perilaku tersebut, karena teman sebaya itu, memiliki pengaruh dan tekanan sosial yang cukup kuat untuk akhirnya berperan membentuk perilaku seseorang untuk ber-etika ataupun tidak memiliki etika (Bandura, 1977).Â
3. Kurangnya Kesadaran Diri
Beberapa orang, mungkin memang tidak menyadari bahwa perilaku mereka itu dianggap tidak sopan terhadap orang lain. Hal itu biasanya didasari pada kurangnya empati atau kesadaran terhadap perasaan orang lain, sehingga menyebabkan perilaku yang tidak menyenangkan, karena kesadaran diri yang rendah yang dimiliki oleh orang tersebut. Sering kali, hal itu membuat seseorang tidak mampu melihat dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain (Goleman, 1995).