Mohon tunggu...
Anggie D. Widowati
Anggie D. Widowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Psikolog, Pegiat Literasi

Penulis Novel: Ibuku(Tidak)Gila, Laras, Langit Merah Jakarta | Psikolog | Mantan Wartawan Jawa Pos, | http://www.anggiedwidowati.com | @anggiedwidowati | Literasi Bintaro (Founder)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Antariksa Nan Menawan

12 Januari 2018   04:46 Diperbarui: 12 Januari 2018   06:04 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


"Apakah itu, Rik?"


"Kangen."


"Oh."


"Kangen itu mengikat antara satu orang dengan yang lainnya, kangen adalah salah satu rajutan kasih sayang manusia dengan masa lalunya, karena itu kangen mengikat manusia dengan masa lalunya bersama orang lain."


Matanya berbinar ketika mengucapkan semua itu. Aku menyimak tanpa berkata apa-apa. Mataku mencoba menyelami telaga bening yang mengambang di mata coklatnya.


"Antariksa, tidak semua masa lalu buruk buat kita, biar pun itu masa lalu yang teramat menyakitkan, segalanya bila sudah menjadi masa lalu, justru berubah menjadi sangat indah," ujarku.


"Iya, aku dulu paling tidak suka mengingat semua masa laluku. kehidupan Darto yang sederhana, penuh dengan harmoni, menyadarkan aku, bahwa hidup tidak perlu diperumit."


"Pedesaan yang tenteram, entah aku bisa enggak ya bertahan di tempat seperti itu, aku sudah biasa hidup enak dengan fasilitas Jakarta," kataku.


"Itulah intinya."


"Tuhan sungguh adil, mereka memiliki kebahagiaan yang utuh, sementara orang-orang di Jakarta dengan kelimpahan kesenangan, justru kadang merasa kosong."


"Benar, Suzan. Dan soal kangen itu, aku heran mengapa aku tak bisa menghindarinya, aku tidak bisa menipu diriku sendiri, aku selalu ingat kamu, disaat aku bangun tidur, dan saat aku sendirian, bayangan wajahmu selalu ada di mataku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun