Mohon tunggu...
Erdus Anggal
Erdus Anggal Mohon Tunggu... Petani - PECINTA KOPI

Jangan Jadi Aku Cukup Jadi Kamu. Berdoalah Seolah-olah Semuanya Tergantung Pada Allah. Bekerjalah Seolah-oleh Semuanya Tergantung pada Anda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Idaman

21 Desember 2019   15:05 Diperbarui: 21 Desember 2019   15:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laksana Pohon di tebing tembok China Engkaulah akar yang merambat mencari tanah tuk menghidupkan rantingnya,
Menelusuri cela-cela bebatuan Karang yang keras tak berhaluan,
Tampa lelah menguatkan dahan yang  kadang kala  sembarang membelokan arahnya. 

Cintamu padaku tak bisa dilukiskan dengan bahasa sastra,
Sayangmu padaku tak mampu ku deskripsikan dengan cerita,
Kasihmu padaku tak bisa tuliskan dalam biografi para legenda,
Hanya satu Kata saja untukmu, Engkau sangat Sempurna.

Mama...
Sebutan Indah sejak bibir manis ku Mulai mengenal Kata,
Ibu....
Ucapan yang sering ku lantunkan ketika jari kaki terantuk batu,
Kasih dan  Sayangmu menjiwai diriku. 

Wanitaku
Aku Rindu.

#PecintaKopi#
____________
Malang. Des. 21
Erdus Anggal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun