Mohon tunggu...
Angga Bakri Pratama
Angga Bakri Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Manajemen Universitas Serang Raya

ruang tempat belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

perjalanan

5 Desember 2020   22:33 Diperbarui: 6 Desember 2020   00:42 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

balasku "ahaha iya yang penting aa mau ngebelajarin angga"

balasnya "siaaappppp".

pertamakali mengenal panggung
pertamakali mengenal panggung
  • pertama mangggung

whatsapp-image-2020-12-05-at-23-02-58-5fcbb019d541df188c432f52.jpeg
whatsapp-image-2020-12-05-at-23-02-58-5fcbb019d541df188c432f52.jpeg
Pada tanggal 14 juli tahun 2019 terbangun dari tidurku dan sadar dari mimpiku entah itu mimpi apa tersa jelas

Aku menengok teras hanya ada buku dan puntung rokok sisa semalam ditemani gitar tuaku. lalu kulihat ibuku yang sedang membersihkan halaman rumah, akupun bergegas pergi ke kamar mandi, dan seberes mandi  aku menelpon temaku sekaligus sepupuku. Kali ini bukan nanjar tapi lemonk, untuk memastikan keberangkatan kami yang telah dibicarakan sebelumnya. sehabis pembicaraan kami  melalui telpon dengan hasil kepastian yang jadi tentang keberanngkatan, aku bergegas menyiapkan peralatan yang hahrus ku bawa. pukul 12:00 kumulai menggendong ranselku, dan memakai pakaian yang biasa aku pakai untuk mendaki dan menghampiri satu teman ku. Setelah itu aku mulai menemui kedua teman ku dengan berboncengan. Sebelum berangkat, enggang bertanya padaku, tanya enggang padaku: ga kamu tau uangku ?

balasku: "entah"

ternyata uangnya sebesar 50rb hilang entah kemana. lalu aku menengok jam yang semakin sore seperti seakan akan waktu diputar lebih cepat, aku mulai bergegas berangkat meninggalkan desa sejuta cerita, agar aku bisa melupakan dia yang aku cintai yang menemaniku tiap hari tanpa memandang apapun, dan menerimaku dengan apa adanya kini berubah menjadi orang asing yang tidak pernah aku kenali. Aku dibonceng enggang, dan lemonk, berdua dengan rimba mengikutiku dibelakang dengan motor yang dikendarai rimba. Kamipun memulai perjalanan setelah sekitar satu setengah jam aku mengendarai sepeda motor, tiba tiba ban sepeda motor yang di tumpangi rimba dan lemonk bocor di salah satu desa yaitu desa bayah

Aku berhenti sejenak sambil merebahkan pinggang yang terasa sangat pegal sekali, setelah itu kami lanjutkan perjalanan

Pukul 05:45 kami memilih mencari rumah ibadah di sepanjang jalan agar kami bisa melakukan hubungnan vertical dengan Tuhan sang pencipta. Alhasil kami tidak menemukan rumah ibadah  itu dan terpaksa harus beribadah dipinggir jalan. Setelah itu tidak lama kemudian aku dan enggang di depan membawa motor terdengar suara handphone ku? Ternyata telppondari lemonk.

ucap lemonk: kembali lagi aku nyaris mati tadi rem belakang ku tiba tiba blong.

terpaksa aku harus kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun