Mohon tunggu...
Angga Bakri Pratama
Angga Bakri Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Manajemen Universitas Serang Raya

ruang tempat belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

perjalanan

5 Desember 2020   22:33 Diperbarui: 6 Desember 2020   00:42 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujarku " perkenalkan kang nama saya angga dan ini sepupu saya namanya nanjar, kami berasal dari banten"

Balasnya "iya mas, saya firdaus asal dari bogor dan ini kekrabat kerja saya sigit dia berasal dari bekasi.

Setelah perkenalan itu, nanjar dan dua orang tua itu melanjutkan obrolaan dan aku tertidur pulas karna rasa lelah setelah perjalalanan jauh ini cukup sedikit meguras tenagaku.

Keesokan harinya  aku mempersiapkan alat alat, dan nanjar membeli 4 bungkus nasi dan 4  plastik untuk membawa pulang sampah kami,

Ingat "hanya binatang yang berani meninggalkan sampah digunung" 

Setelah  itu aku dan ketiga orang tim ku membuat lingkaran

dan karna mas siggit yang berumur lebih tua diantara kami berempat, dia ditunjuk untuk memimpin doa dan kamipun berdoa agar diberi keselamatan oleh sang pencipta, dalam perjalanan kami menuju pos 1 dan pos pos selanjutnya kami tidak mengalami gangguan apapun, dan aku tidak mengulangi kejadian buruku yang saat itu terjadi di gunung pulosari. sesampainya aku di pos akhir, aku mengumpukan tiket simaksi yang telah aku beli di basecamp ke penjaga pos 4. setelah itu kami berempat memutuskan  mendirikan tenda. Setelah tenda berdiri dan perut terisi. setelah itu aku menyuci nesting yang telah kami pake, dan sembari membersihkan badan dari sisa keringat kotor, dari sini ada kejanjggalan yang aku alami, tanpa sadar ada yang menyugkan odol dan sikat gigi kehadapanku, dan bodohnya aku memilih merima tawaran dari orang misterius itu. Setelah aku sadari, aku bertanya didalam hati "siapa yang menyuuguhkan ini?

Sedangkan didepanku itu hanya semak belukar dan kiri kanan hanya ada jurang ?

Aku bergegas membereskan nesting yang tadi aku bersihkan dan cepat berjalan menuju tenda. Setelah sampai di tenda aku mepersiapkan tempat tidur didalam tenda tanpa bercerita sedikitpun pada timku tentang kejadian tadi, karena menuurutku jika aku menceritakkan semua itu pasti kehangatan akan berubah menjadi mencekam, dan akan memperkeruh suasana. Setelah itu aku mendengar suara ponselku tanda ada  yang menelpon, dan ternyata itu adalah gadis cantik yang menemaniku tiap hari tanpa memandang apapun, dan menerimaku dengan apa adanya, hannya kelembutan dariku yang dia harapkan. aku tidak akan menyebutkan nama aslinya, kalian bisa sebut saja namanya dengan nama panggilan Ani. Menurutku dia adalah wanita kedua didunia yang aku cintai setelah ibuku. Karna sebelumnya aku melewatkan hubungan demi hubungan dengan wanita-wanita lainnya tanpa mengetahui arti dari kata cinta yang sesungguhnya. Panjang obrolanku dengannya sampai aku tidak menyadari bahwa digunung itu jaringan signal  sangat penuh. Seberes sambungan telponku dengan ani aku memutar musik di ponsel nanjar. Satu per satu kuputar musik itu begitu enak sekali untuk didengar. Aku berbicara kepada nanjar

" jika aku jadi pemusik mungkin kehidupanku akan lebih asik"

balas nanjar "makannya belajar main gitarnya diperdalam kalo mau jadi pemusik, biar nanti  bisa mannggung sana sini, itu bakalan lebih asik"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun