Mohon tunggu...
Anesha Aulia Ramadhani
Anesha Aulia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa President University

Mahasiswi Ilmu Komunikasi di President University | Public Relations & Social Media Enthusiast Aktif dalam berbagai proyek kampus dan organisasi, dengan minat besar di bidang Public Relations, Broadcasting, dan Social Media Marketing. Terbiasa bekerja dalam tim maupun individu, komunikatif, dan cepat beradaptasi. Selalu antusias belajar hal baru dan menciptakan ide-ide kreatif untuk membangun relasi dan memperkuat branding.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berawal dari Bersih-Bersih, Berlanjut ke ke Perubahan Sosial

21 Mei 2025   14:04 Diperbarui: 21 Mei 2025   14:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Sweep The Shore di Pantai Tanjung Pakis telah usai. Tapi ceritanya belum berhenti. Justru setelah acara selesai, banyak hal yang mulai terasa, terutama bagi warga yang tinggal di pesisir pantai ini.

Satu hal yang paling terlihat adalah bagaimana kampanye ini membuka ruang kesadaran baru bagi masyarakat sekitar. Selama ini, sebagian besar warga menggantungkan hidup dari laut, mulai dari berjualan ikan bakar, mengolah ikan asin, hingga membuka warung kecil-kecilan. Bahkan saat acara berlangsung, banyak warga yang antusias datang, ikut berjualan, dan menyambut kehadiran peserta dengan ramah. "Kalau pantainya ramai, jualan kami juga laku," ujar Pak Andi, salah satu warga dengan senyum lega.

Tapi di balik kehidupan pesisir yang hangat, ada tantangan besar yang belum sepenuhnya tersentuh, yaitu masalah sampah. Selama kegiatan berlangsung, relawan menemukan bahwa sebagian besar sampah yang menumpuk adalah jenis sampah rumah tangga, tanda bahwa kebiasaan buang sampah sembarangan masih sering terjadi.

Warga pun masih memanfaatkan jalur air buatan dari pantai ke permukiman untuk kebutuhan rumah tangga. Sayangnya, aliran ini juga jadi tempat pembuangan sampah. Area di sekitarnya terasa lembap dan kotor, padahal bagian pantai yang tidak dilewati jalur air tampak lebih bersih dan kering. Ini memperlihatkan bahwa edukasi lingkungan sangat dibutuhkan, bukan hanya soal bersih-bersih, tapi soal memahami hubungan antara perilaku dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan.

Meski belum bisa mengubah semuanya dalam sehari, Sweep The Shore memberi dorongan awal. Bukan hanya untuk mahasiswa yang belajar langsung dari lapangan, tapi juga bagi warga yang mulai melihat bahwa menjaga pantai bukan cuma urusan tamu, tapi juga tentang rumah mereka sendiri.

Acara ini juga menyadarkan bahwa pelestarian lingkungan tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial dan ekonomi. Saat pantai bersih, wisatawan pun nyaman datang, dan warga pun bisa kembali menggantungkan harapan dari keramaian yang tercipta.

Dampak dari Sweep the Shore mungkin belum terlihat drastis. Tapi perubahan selalu dimulai dari langkah kecil, dari ngobrol bareng warga, dari mahasiswa yang ikut pungut sampah, hingga dari satu keluarga yang mulai mikir dua kali sebelum buang sampah ke pantai.

Dan bagi Tanjung Pakis, itu sudah cukup untuk jadi awal yang baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun