Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Adu Kuat Nilai Tukar Mata Uang Global

18 Maret 2021   07:00 Diperbarui: 18 Maret 2021   15:26 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rupiah dan dollar AS.| Sumber: THINKSTOCKS via Kompas.com

Pergerakan dan arus keluar masuk modal memengaruhi kondisi investasi di suatu negara. Tingginya arus modal yang masuk berdampak positif terhadap perekonomian, hal ini akan memperkuat nilai tukar suatu mata uang. Sebagai indikasi bahwa fondasi ekonomi di negara tersebut tergolong baik serta menguntungkan para investor.

New York Stock Exchange dan London Stock Exchange merupakan kiblat dari pasar modal global, kemudian Tokyo juga sudah sejak lama menjadi panutan pasar modal di Asia. Jika diperhatikan negara-negara dengan latar belakang industri memiliki kestabilan ekonomi dan pasar modal.

Ilustrasi: Pelaku transaksi di New York Stock Exchange (psypost.org)
Ilustrasi: Pelaku transaksi di New York Stock Exchange (psypost.org)
Tingkat kepercayaan investor membawa dananya masuk ke suatu negara berorientasi mendapatkan keuntungan, sehingga negara berbasis industri memiliki landasan berbisnis dan menerima modal yang kemudian menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak.

2. Neraca Perdagangan Internasional

Urusan perdagangan internasional menjadi poin penting terkait nilai tukar mata uang. Secara sederhana perdagangan adalah aktivitas transaksi jual beli. 

Arus kas akan tercantum di neraca, sehingga jika suatu negara menjual atau transaksi ekspornya tinggi maka arus kas masuk akan besar, ini akan menambah kepemilikan devisa negara tersebut. Dengan sendirinya mata uang negara tersebut mendapat suntikan tenaga meningkatkan nilai tukarnya.

Sebaliknya jika suatu negara lebih banyak aktivitas impornya atau defisit, arus kas keluar pun meningkat menggerus cadangan devisa. Upaya guna mengimbangi berkurangnya devisa adalah menggunakan mata uang lokal untuk membeli mata uang asing sebagai media pembayaran transaksi, lalu peredaran mata uang lokal menjadi lebih banyak dibandingkan mata uang asing, maka tumbanglah nilai tukar mata uang lokal.

Ilustrasi: Aktivitas perdagangan internasional (worldwideconnect.com)
Ilustrasi: Aktivitas perdagangan internasional (worldwideconnect.com)
Dari penjelasan poin ini, menjadi alasan jika Presiden Joko Widodo kesal akan perilaku berlebihan dalam mengimpor barang atau menggunakan produk asing di Indonesia, karena defisit neraca perdagangan adalah biang kerok dan memiliki pengaruh besar terhadap turunnya nilai tukar Rupiah.

3. Kebijakan Pemerintah

Bidang politik turut andil memengaruhi nilai tukar, karena regulasi pemerintah menentukan pembangunan berikut visi dan misi perekonomian. Aktivitas politik semacam pemilihan umum atau kebijakan fiskal, pajak, dan moneter semuanya bermuara dari pemerintah. 

Hal tersebut menjadi pemicu bagi naik turunnya nilai tukar mata uang karena menciptakan sentimen positif maupun negatif, pada akhirnya iklim ekonomi dan daya tarik investasi menjadi taruhan sekaligus indikator keberhasilan kebijakan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun