Mohon tunggu...
Didik Hendrix
Didik Hendrix Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Cucu jauh Jimmi Hendrix yang peduli rakyat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Salah Rok Mini, tapi Otak yang Mini

19 Desember 2017   08:27 Diperbarui: 20 Desember 2017   18:36 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan lebih baik urus rumah daripada karir

Perempuan baiknya memasak ketimbang mencari nafkah

Perempuan itu lemah

Perempuan berjilbab punya batas kontak

Entah apa yang menginisiasi akar stigma dan stereotip pada perempuan ini

kopidaratsite.wordpress.com
kopidaratsite.wordpress.com
Ini kembali pada teori kekuasaan, dimana atribut 'sex' (jenis kelamin)  memberikan kekuasaan terhadap satu jenis kelamin. Dimana ada satu jenis yang dominan terhadap lainya

Tentu tidak semua diantara kita memiliki pandangan khusus terhadap isu kesetaraan ini.
Apakah kita berpikir bahwa laki-laki dan perempuan mesti setara? Apakah kita meyakini kesetaraan ini?

Meskipun pada dasarnya, ada ''harga'' yang harus dibayar untuk keistimewaan yang didapat laki-laki itu. Banyak tuntutan yang menjadi beban hidup untuk ditebus sebagai seorang laki-laki di dalam hidup. 

Jika melihat daftar bebannya, tidak semua laki-laki bisa memenuhi daftar "ideal" tersebut. Akibatnya, seringkali laki-laki harus melakukan tindak kekerasan dan/atau diskriminasi terhadap orang lain demi menunjukkan kelaki-lakiannya. Karena perempuan dianggap sebagai manusia kelas dua, maka dialah yang menjadi sasaran.

Lelaki diintrepertasikan sebagai penguasa rumah karena beban nafkah yang diembanya sebagai laki-laki

Bagaimana yang harus dilakukan seorang laki-laki dalam isu kesetaraan ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun