PULANG
Aku telah menempuh jalan panjang,
melewati ribuan langkah rindu
dan seribu luka yang kupeluk dalam diam.
Kadang aku berlari mencari-Mu,
kadang aku terjatuh dan lupa arah,
namun setiap kali kutersesat,
ada cahaya kecil di dadaku
yang selalu menunjuk pada-Mu.
Kau tidak pernah pergi,
akulah yang sibuk berlari dari pelukan-Mu.
Kau tidak pernah diam,
akulah yang terlalu bising mendengarkan dunia.
Tapi Engkau sabar,
menunggu di setiap doa yang kupatahkan,
di setiap air mata yang kutahan agar tak jatuh di hadapan manusia.
Kini aku datang lagi,
tak membawa apa-apa selain keletihan,
dan seonggok hati yang telah pecah berkali-kali.
Namun aku tahu,
Engkau mencintai yang patah,
Engkau mengumpulkan serpih yang berserak,
Engkau menjahit luka dengan benang rahmat yang tak kelihatan.
Maka biarlah aku diam di sini,
bersujud di bawah cahaya-Mu.
Tak perlu kata, tak perlu alasan ---
cukup biarkan jiwaku larut
seperti air yang kembali ke sumbernya.
Sebab pada akhirnya,
segala perjalanan adalah tentang kembali,
dan segala rindu hanya bermuara
pada satu nama:
Engkau.
Dan ketika subuh menyingkap kabut,
aku tahu:
aku telah pulang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI