Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kanashibari: Antara Serangan Supranatural oleh Hantu dan Penjelasan Ilmiah

19 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 18 Oktober 2025   23:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sleep Paralysis Wallpapers - Top Free Sleep Paralysis Backgrounds  (wallpaperaccess.com)

Gambaran-gambaran ini begitu kuat hingga menjadi bagian penting dari budaya horor Jepang. Banyak film, manga, hingga novel menggunakan adegan kanashibari untuk menimbulkan rasa takut yang familiar bagi penonton lokal. Di sisi lain, kisah-kisah ini memperlihatkan bagaimana pengalaman nyata bercampur dengan imajinasi dan kepercayaan spiritual masyarakat.

Penjelasan Ilmiah: Kanashibari sebagai Sleep Paralysis

Ketika ilmu pengetahuan mulai mempelajari fenomena ini, muncul penjelasan medis yang disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur.

Salah satu penelitian penting dilakukan oleh Kazuhiko Fukuda pada tahun 1991, yang menemukan bahwa sekitar 40% mahasiswa Jepang pernah mengalami kanashibari. Artinya, fenomena ini cukup umum terjadi.

Secara ilmiah, sleep paralysis terjadi ketika seseorang terbangun dari fase tidur REM (Rapid Eye Movement), namun tubuhnya belum benar-benar “menyala.” Dalam fase REM, otak aktif bermimpi, tetapi tubuh dilumpuhkan secara alami agar tidak bergerak mengikuti mimpi. Ketika seseorang sadar di tengah fase ini, ia bisa mendapati dirinya tidak mampu bergerak, berbicara, bahkan sulit bernapas.

Pada saat yang sama, otak masih memproyeksikan mimpi atau halusinasi, sehingga muncul bayangan, suara, atau sensasi kehadiran makhluk lain.

Penjelasan ini secara medis masuk akal, tapi bagi mereka yang mengalaminya, sensasinya terlalu nyata untuk dianggap halusinasi belaka. Itulah mengapa, meskipun sains memberi jawaban logis, penjelasan spiritual tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Jepang.

Ritual Pengusiran: Antara Tradisi dan Terapi

Meski sudah ada penjelasan ilmiah, banyak orang Jepang yang masih berpegang pada cara-cara tradisional untuk mengusir kanashibari, terutama jika peristiwa itu terjadi berulang atau terasa sangat menakutkan. Beberapa ritual yang masih dilakukan antara lain:

* Ofuda, yaitu jimat pelindung dari kuil Shinto yang ditempel di kamar tidur untuk menangkal roh jahat.

* Pembacaan sutra Buddha, dilakukan oleh biksu untuk membersihkan ruang dari energi negatif.

* Misogi, ritual pembersihan diri dengan air di sungai atau air terjun.

* Oharae, upacara pemurnian besar yang diadakan di kuil Shinto dua kali setahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun