Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ophiuchus: Zodiak Ke-13 dan Jejak Asclepius Sang Dewa Pengobatan dalam Mitologi Yuanani

1 September 2025   07:00 Diperbarui: 1 September 2025   01:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: What Is The Rarest Zodiac Signs (destinyhoroscope.com)

* Apakah astrologi perlu diperbarui agar lebih sesuai dengan realitas astronomis?

* Dapatkah zodiak dipandang sebagai sistem naratif yang terus berevolusi mengikuti perkembangan budaya manusia?

* Bagaimana mitos Asclepius dan simbolisme Ophiuchus bisa menginspirasi praktik penyembuhan dan spiritualitas modern?

Dalam masyarakat yang kaya tradisi, mitos Ophiuchus dapat berfungsi sebagai jembatan antara pengetahuan kuno dan pemahaman modern. Ia mengingatkan kita bahwa langit bukan hanya kumpulan bintang, melainkan juga cermin perjalanan manusia mencari makna hidup.

Penutup: Ophiuchus sebagai Gerbang Transformasi

Ophiuchus bukan sekadar tambahan teknis dalam astrologi. Ia adalah simbol perubahan paradigma, penyembuh spiritual, sekaligus penjaga gerbang pengetahuan mendalam. Dengan memahami Ophiuchus, kita diajak untuk melihat zodiak bukan hanya sebagai penentu nasib, melainkan sebagai peta simbolis perjalanan jiwa dan budaya.

Sebagai perlambang Asclepius, dewa pengobatan Yunani, Ophiuchus mengingatkan bahwa hidup adalah proses penyembuhan dan transformasi yang tiada henti. Dalam dunia yang terus berubah, ia hadir sebagai undangan untuk menggali pengetahuan, memperbaiki diri, dan menyatukan kembali sains dengan spiritualitas.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun