Ada beberapa hal yang membuat peristiwa ini begitu istimewa:
* Kecepatan tinggi: Apophis bergerak dengan kecepatan sekitar 30,73 km/detik, sehingga pengamat hanya memiliki waktu terbatas untuk melihatnya.
* Visibilitas global: Tidak semua asteroid yang melewati Bumi bisa dilihat dengan mata telanjang, dan Apophis adalah pengecualian.
* Kesempatan ilmiah: Lembaga antariksa besar seperti NASA dan ESA telah menyiapkan misi khusus seperti OSIRIS-APEX dan RAMSES untuk melakukan pengamatan lebih dekat.
Peristiwa seperti ini kemungkinan tidak akan terulang dalam beberapa dekade mendatang, sehingga banyak peneliti menyebutnya sebagai “laboratorium alami” di mana kita bisa belajar banyak tentang asteroid dan pertahanan planet.
Risiko Tabrakan: Fakta vs. Mitos
Ketika pertama kali ditemukan, Apophis sempat memicu kekhawatiran karena simulasi awal menunjukkan peluang 2,7% untuk menabrak Bumi pada tahun 2029. Hal ini membuat masyarakat di berbagai belahan dunia mulai membicarakan skenario terburuk.
Namun, setelah dilakukan pengamatan lanjutan melalui teleskop radar di Goldstone dan Arecibo, serta simulasi orbit yang lebih canggih, para ilmuwan berhasil mengeliminasi kemungkinan tabrakan untuk tahun 2029 dan 2036.
| Tahun | Risiko Tabrakan | Status Ilmiah
| 2029 | 0% | Flyby aman
| 2036 | 0% | Risiko dieliminasi
| 2068 | <0.0001% | Masih dipantau